Rabu 08 Jun 2022 16:55 WIB

AS, Jepang dan Korsel Sebut Uji Coba Rudal Korut Provokasi Serius

Uji coba rudal Korut merupakan provokasi serius dan melanggar hukum

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Pejabat senior pemerintah Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS) dan Jepang sepakat menilai bahwa uji coba rudal Korut merupakan provokasi
Foto: AP/KCNA via KNS
Pejabat senior pemerintah Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS) dan Jepang sepakat menilai bahwa uji coba rudal Korut merupakan provokasi "serius dan melanggar hukum".

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pejabat senior pemerintah Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS) dan Jepang sepakat menilai bahwa uji coba rudal Korut merupakan provokasi "serius dan melanggar hukum". Mereka meminta Pyongyang segera kembali berdialog dan menerima tawaran bantuan Covid-19.

Pernyataan bersama ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Korsel Cho Hyun-dong, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dan Wakil Menteri Luar Negeri Jepang. Pada Selasa (7/6/2022) para pejabat tersebut berkumpul di Seoul usai Korut menggelar uji coba rudal terbaru.

Pertemuan tiga arah diplomat ke-2 tersebut merupakan yang pertama digelar sejak November tahun lalu. Rapat ini menunjukkan urgensi dan semakin intensifnya uji coba senjata Korut.

Seoul dan Washington mengatakan Korut dapat menggelar uji coba nuklir pertamanya sejak 2017 lalu. Sherman mengatakan AS, Korsel dan dunia akan memberikan tanggapan keras bila Korut menggelar uji coba nuklir. Sherman menegaskan setiap uji coba nuklir melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

"(Dan) akan ada respon cepat dan keras terhadap uji coba semacam itu dan saya yakin tidak hanya Republik Korea (Korsel) dan Amerika Serikat dan Jepang tapi seluruh dunia akan meresponnya dalam sikap yang kuat dan jelas," kata konferensi pers usai bertemu Deputi Menteri Luar Negeri Korsel, Senin (7/6/2022).

"Kami siap dan kami akan melanjutkan pembahasan trilateral (dengan Korsel dan Jepang) besok," tambah Sherman.

Pernyataan ini disampaikan usai pasukan AS dan Korsel menembakan delapan rudal darat-ke-darat kemarin ke laut timur Korsel. Sebagai respon atas tembakan rudal balistik jarak-pendek Korut Ahad (5/6/2022) lalu.

Selama beberapa pekan pihak berwenang pemerintah AS dan Korsel dan pakar Korut sudah mengatakan ada tanda-tanda pembangunan baru di satu-satu lokasi uji coba nuklir Korut, Punggye-ri dan Pyongyang dapat segera menggelar uji coba sebuah bom. Korut tidak melakukan uji coba bom nuklir sejak 2017.

Kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi mengatakan Korut sedang memperluas pembangunan di fasilitas penting di lokasi nuklir utamanya di Yongybyon. Bulan lalu Korut mengumumkan wabah pandemi virus korona pertamanya.

Hingga Senin kemarin Korut melaporkan 4,198,890 kasus infeksi dengan gejala. Negara itu tidak mengkonfirmasi total orang yang dites positif. Pakar menilai angka sebenarnya jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement