UMY Bolehkan Orang Tua dan Wali Hadiri Wisuda
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UMY. | Foto: Yusuf Assidiq
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali meluluskan 1.440 wisudawan dan wisudawati dalam Wisuda Program Vokasi, Sarjana, dan Pascasarjana Periode IV Tahun Ajaran 2021/2022. Digelar pada 8-9 Juni 2022 di Sportorium UMY.
Pada sesi pertama wisuda hari ini dihadiri 716 wisudawan dan wisudawati. Upacara yang dilangsungkan secara luring dan daring ini berjalan semakin khidmat karena kehadiran orang tua dan wali yang sudah dibolehkan mengikuti prosesi wisuda.
Setelah dua tahun, prosesi wisuda kampus berkredo Muda Mendunia ini lambat laun kembali normal sesuai kebijakan yang diterapkan. Namun, protokol kesehatan yang ketat seperti pengecekan suhu dan penggunaan hand sanitizer tetap diberlakukan.
Para peserta wisuda beserta orang tua dan tamu undangan juga tetap diwajibkan menggunakan masker. Selain itu, vaksin minimal dosis dua menjadi syarat mutlak untuk mengikuti prosesi wisuda secara luring di gedung Sportorium UMY.
Wakil Rektor I UMY Bidang Akademik, Prof Sukamta, mengungkapkan rasa bahagia karena dapat kembali mengundang orang tua dan wali. Ia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan penuh kepada UMY untuk membentuk dan memberikan pendidikan terbaik.
"Hari ini kami secara resmi mengembalikan anak-anak kepada ibu dan bapak, dengan permohonan maaf yang tulus jika masih banyak kekurangan dalam mendidik. Terima kasih juga kepada wisudawan yang sudah ikut andil mengharumkan nama universitas ," kata Sukamta.
Lebih lanjut, Sukamta berpesan kepada semua peserta wisuda untuk terus belajar dan tidak pernah bosan menuntut ilmu. Ia berharap, mereka terus belajar karena hakikatnya belajar itu merupakan sepanjang hayat, dengan ilmu amalan akan benar.
Mewakili mahasiswa berprestasi, Annisa Sopiah dari Prodi Hubungan Internasional menceritakan dirinya sebagai seorang anak rantau. Yang mana, sukses memanfaatkan masa kuliahnya untuk mengikuti berbagai kegiatan di kampus selama dia berkuliah.
Baik dalam bidang akademik maupun non-akademik sampai akhirnya jadi delegasi Indonesia dalam Sidang Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Geneva, Swiss, 2019. Usai jalani proses sebagai mahasiswa, ia mengaku jadi tahu alasannya kuliah di UMY.
"Yakni, Allah ingin menempatkan saya di tempat yang terbaik untuk berkontribusi dan berproses," ujar Annisa.