Rabu 08 Jun 2022 15:52 WIB

Politisi India Hina Nabi Muhammad SAW, Kemenag Minta Muslim Indonesia tak Terprovokasi

Umat Muslim Indonesia diminta tetap menjaga harmoni terkait kasus politisi India

Rep: Amri Amrullah / Red: Nashih Nashrullah
 Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kemenag, Muhammad Fuad Nasar, meminta umat Muslim Indonesia tetap menjaga harmoni terkait kasus politisi India
Foto: Republika TV/Pina Darayani
Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kemenag, Muhammad Fuad Nasar, meminta umat Muslim Indonesia tetap menjaga harmoni terkait kasus politisi India

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pernyataan politisi India dari Partai Partai Bharatiya Janata (BJP) yang beraliran Hindu Radikal atas penghinaannya terhadap Nabi Muhammad SAW mendapat kecaman dari Kementerian Agama (Kemenag) RI. Kemenag meminta umat Islam tetap menjaga harmoni dan toleransi umat beragama di Indonesia.

Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kemenag, Muhammad Fuad Nasar, ikut mengecam dan sangat menyayangkan komentar politisi sekelas juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) India yang dinilai menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW tersebut.

Baca Juga

Walau demikian dia meminta umat Islam dan umat beragama di Indonesia tetap menjaga harmoni dan toleransi agar tidak terprovokasi dengan perkataan itu.

"Kita mengapresiasi respons Kementerian Luar Negeri RI yang telah memanggil Duta Besar India untuk Indonesia berkenaan dengan isu tersebut. Dan toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia wajib dijaga dengan ucapan dan tindakan yang tidak menyakiti umat beragama lain," kata Fuad Nasar kepada wartawan, Rabu (8/6/2022).

Fuad menegaskan negara saja sangat menghormati tokoh politik. Apalagi terhadap tokoh kharismatik yang dihormati di kalangan umat beragama, tentu saja ada sikap menghormati dan tidak boleh dihina atau direndahkan."Apalagi ini Nabi dan Rasul," ungkapnya.

Menurutnya, India adalah negara yang besar yang memiliki sejarah panjang terkait toleransi dan harmoni antar umat beragama, terutama antara umat Hindu dan Muslim, karena itu dia merasa perlu, politisi BJP tersebut banyak belajar dari tokoh tokoh besar di India yang dihormati dan disegani. Terutama karena sikap toleransi dan ketauladanannya di mata dunia.

"Belajarlah dari pemimpin utama India Mahatma Gandhi dan Sarojini Naidu, penyair terkenal India, meski dia seorang Hindu yang taat, secara terbuka lewat pernyataan dan tulisannya mereka mengagumi kebesaran Nabi Muhammad," imbaunya.

Sebelumnya Juru Bicara Partai Bharatiya Janata Party (BJP) Nupur Sharma menghina Nabi Muhammad dan mengolok-olok Alquran dalam sebuah debat di televisi pada Mei lalu. Selama diskusi yang disiarkan di Times Now pada 26 Mei lalu, Nupur Sharma diduga mengolok-olok Alquran dan Nabi Muhammad SAW.

Karena desakan umat Islam India, kini Partai BJP sebagai partai yang berkuasa di India telah menangguhkan atau mencopot sementara posisi Nupur Sharma sebagai juru bicara partai tersebut pada Ahad (5/6/2022). Selain itu, umat Islam di India juga ikut melaporkan Nupur Sharma ke polisi atas pernyataan penghinaan tersebut.     

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement