Rabu 08 Jun 2022 19:57 WIB

Jurassic World: Dominion Bawa Seluruh Karakter Hingga Tampilkan 27 Dinosaurus

'Jurassic World: Dominion' resmi menjadi film terakhir Jurassic World.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Karakter lama dan baru Jurassic Park berkumpul di poster terbaru Jurassic World Dominion.
Foto: Universal Pictures
Karakter lama dan baru Jurassic Park berkumpul di poster terbaru Jurassic World Dominion.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jurassic World: Dominion tidak hanya menyelesaikan cerita yang dimulai pada 2015 di Jurassic World, tetapi juga menyelesaikan cerita yang dimulai pada 1993 dengan Jurassic Park. Ini adalah film yang membawa semua karakter dalam saga untuk diceritakan.

Selama trilogi Jurassic World, pakar perilaku dinosaurus, Owen Grady, yang diperankan oleh Chris Pratt, telah berevolusi secara signifikan. “Di Jurassic World, Owen sedikit lebih nakal,” kata Chris Pratt.

Baca Juga

Owen berada tepat di puncak kepahlawanannya dan dia menjaga cinta sejauh mungkin. Di Fallen Kingdom, penonton mulai melihat dia mengambil tanggung jawab lebih besar. Di Dominion, Owen memiliki kewajiban sebagai seorang ayah dan seorang suami.

Dia tidak bisa begitu saja mengabaikan angin dan melakukan hal-hal gila yang biasa dia lakukan, karena dia memiliki lebih banyak orang yang bergantung padanya. Dia memiliki sesuatu untuk hidup di luar dirinya.

Kembali terlibatnya Laura Dern dan Sam Neill dalam film ini, juga menjadi hal menarik karena mereka ternyata masih memiliki urusan yang belum selesai. Mulai dari urusan pribadi, intelektual, hingga warisan lingkungan. Dan penggabungan karakter lama dan baru ini memang sudah dirancang sejak lama.

Jurassic World: Dominion menampilkan keseluruhan jenis dinosaurus yang ditampilkan selama tiga dekade yang berjumlah 27 dinosaurus. Tim desainer efek dalam film ini menciptakan 27  dinosaurus, dan 10 di antaranya belum pernah terlihat di film Jurassic sebelumnya. Seperti lima di antaranya adalah Oviraptor, Dreadnoughtus, Microceratus, Moros Intrepidus, dan Iguanodun.

Penonton juga akan disuguhkan efek visual yang lebih jauh berkembang, di mana beberapa dinosaurus ada yang menggunakan animatronik. Namun bagi dinosaurus yang sering bergerak melintasi medan, efek digitalnya pun tetap terasa nyata.

Kemudian untuk rangkaian aksi di kota Valletta, seluruh lanskap kota didokumentasikan dengan pemindaian LiDar. Sehingga seluruh sudut dapat dibuat ulang secara digital dalam 3D, baru kemudian dinosaurus CG dimasukkan ke dalam aksi.

Ada persaingan alami juga antara efek digital dan animatronik, ini membuat dinosaurus animatronik tampak begitu meyakinkan di mana penonton pasti mengira itu semua adalah efek digital. Sementara dinosaurus digital tampak seperti sangat realistis sehingga orang pikir mereka animatronik.

Meski dikerjakan pada saat pandemi, namun film yang tayang hari ini, 8 Juni 2022, menggambarkan alur cerita yang nyata. Apalagi pada saat hendak memulai syuting di Februari 2020, tiba-tiba pandemi datang, semua harus dikoordinasikan lewat zoom.

“Kami adalah mesin yang terorganisir dengan baik, padat, dan bergerak sangat cepat, sehingga terasa seperti karpet ditarik dari bawah kami. Mungkin mengecewakan bagi banyak orang, tapi kesehatan para pemain dan kru kami harus didahulukan,” ujar Produser Senior, Patrick Crowley, dalam keterangan rilis, dikutip republika.co.id, Rabu (8/6/2022).

Terlepas dari durasinya yang cukup panjang hingga 147 menit dan ada plot yang diulang serta tidak berhubungan, film ini akan menjawab bagaimana akhirnya manusia dan dinosaurus bisa hidup berdampingan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement