REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kawasan industri Batang Industrial Park (BIP) terus dikembangkan guna memenuhi kebutuhan lahan industri yang terus meningkat. Pengembangan BIP punya nilai stategis bagi pertumbuhan usaha dan mendukung program pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi, masuknya investasi dari luar negeri, dan terciptanya lapangan kerja baru.
Karena itu, pengembang properti PT Intiland Development Tbk terus memperkuat lini usaha kawasan industri dengan melakukan ekspansi pengembangan kawasan industri yang terletak di Kabupaten Batang Jawa Tengah tersebut. "Ini sejalan dengan semakin banyak perusahaan yang ingin berekspansi dan program pemerintah yang mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Permadi Indra Yoga direktur pengembangan bisnis PT Intiland dalam keterangan tertulis, Kamis (9/6/2022).
Pengembangan kawasan industri merupakan salah satu dari empat segmen usaha utama Perseroan. BIP menjadi proyek kawasan industri kedua yang dimiliki PT Intiland, setelah sebelumnya sukses mengembangan Ngoro Industrial Park yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur. Pengembangan tahap pertama meliputi area seluas 287 hektare dan pengembangan selanjutnya direncanakan sampai dengan seluas 500 hektare.
Dalam mengembangkan kawasan BIP, Intiland menganut prinsip keberlanjutan dalam desain dan pengoperasian. Pengembangan kawasan industri ini berupaya untuk mematuhi kaidah-kaidah bangunan hijau, proses industri bersih, dan sistem pengelolaan air yang ketat untuk menjaga keseimbangan dengan alam dan masyarakat sekitar.
Kawasan industri BIP didukung oleh berbagai infrastruktur publik yang menjamin kemudahan dan efisiensi untuk transportasi dan logistik. Infrastruktur transportasi publik tersebut antara lain Bandar Udara Ahmad Yani, Semarang (80 km), Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang (85 km), Stasiun Kereta Api Pekalongan (23 km), Bandar Udara Internasional Kertajati, Cirebon (160 km).
"Batang menjadi kawasan favorit bagi pengembangan lahan industri. Selain ditunjang infrastruktur transportasi yang sangat baik, Batang punya sejumlah nilai tambah lain, seperti biaya tenaga kerja yang kompetitif, ketersediaan lahan yang mencukupi, serta potensi pengembangan secara jangka panjang," kata Permadi.
Berbeda dengan pengembangan kawasan industri lain di daerah Batang, kondisi geografis BIP cukup unik karena berada di wilayah yang memiliki kontur perbukitan. Kontur lahan yang berbukit juga mengurangi risiko terjadinya banjir serta menjamin pasokan air dan udara bersih yang terjaga dengan baik.