Kamis 09 Jun 2022 12:51 WIB

2.658 Hewan Ternak di Kabupaten Bandung Suspect PMK, 60 Ekor Mati

Sebanyak 200 petugas disiagakan melakukan pengawasan kondisi kesehatan hewan.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Dokter hewan memeriksa kesehatan sapi yang diduga (suspect) terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Dokter hewan memeriksa kesehatan sapi yang diduga (suspect) terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 2.658 hewan ternak di Kabupaten Bandung dinyatakan suspect penyakit mulut dan kuku (PMK) sepanjang Mei-Juni. Dari jumlah itu, sebanyak 60 ekor di antaranya mati. Monitoring dan pengawasan pun terus dilakukan agar penyebaran penyakit tersebut tidak terus menyebar.

"2.658 yang suspect, kita anggap yang suspect positif kita lakukan dengan standar itu," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran saat dihubungi, Kamis (9/6/2022).

Dia mengaku, sudah melakukan pengawasan dan monitoring bersama pihak lain untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak terus menyebar. Hewan ternak yang terpapar langsung diisolasi untuk mendapatkan pengobatan.

Tisna mengatakan, pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada pemerintah provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat meminta obat-obatan dan vaksin untuk hewan ternak. Namun, barang barang tersebut relatif masih lama diperoleh sehingga pihaknya berupaya meminimalisasi penyebaran dengan mengarahkan peternak membuat asam nitrat untuk luka di mulut hewan ternak.

Dia mengatakan, hewan ternak yang datang ke Kabupaten Bandung terus diawasi menyangkut dokumen kesehatan dan lainnya. Namun, pihaknya mengakui, terdapat juga kesulitan memantau peredaran hewan ternak.

"Ada juga yang susah dipantau, kita sudah koordinasi dengan Jabar dan pusat mengajukan permohonan bantuan obat antibiotik, vaksin, dan alat pelindung diri," katanya.

Pihaknya menyiagakan petugas sebanyak 200 orang untuk melakukan pengawasan terhadap kondisi kesehatan hewan ternak di Kabupaten Bandung.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement