Kamis 09 Jun 2022 15:42 WIB

GP Ansor Jelaskan Alasan Undang Moeldoko Hadiri Apel Kebangsaan di Blitar

Ketua GP Ansor meyakini KSP bisa menjadi pemersatu generasi muda.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko.
Foto: Tangkapan Layar
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dianggap sebagai sosok yang bisa mempersatukan pemuda dan Bangsa Indonesia. "Menurut kami Pak Moeldoko bisa mempersatukan para pemuda. Kami meyakini Pak Moeldoko bisa menjadi pemersatu generasi muda dan mempersatukan Indonesia," kata Ketua GP Ansor Hermawan dalam siaran di Jakarta, Kamis (9/7/2022).

Menurut dia, Moeldoko sosok jenderal panutan bagi pemuda. Hal itu menjadi alasan GP Ansor mengundang eks panglima TNI itu mengisi orasi dalam apel kebangsaan di Blitar, Jawa Timur pada Jumat (9/6/2022). Hermawan menjelaskan konsep awal apel kebangsaan merupakan acara hari lahir (harlah) GP Ansor Kabupaten Blitar.

"Dalam perjalanan waktu ada beberapa ketua organisasi kemasyarakatan dan emuda (OKP) merapat. Ada ide lagi untuk mengajak semua OKP di Kabupaten Blitar dalam bentuk apel kebangsaan," ucap Hermawan.

Dia menerangkan, tujuan apel kebangsaan diadakan agar pemuda di Kabupaten Blitar bisa menjadi contoh bahwa semua OKP bisa berkumpul dan berdiri bersama. "Intinya persatuan dan kesatuan pemuda. Tidak ada urusan dengan politik," jelas Hermawan.

Ketua steering committee apel kebangsaan Ki Aris Sugito mengatakan, alasan mengundang Moeldoko mengisi orasi dalam apel kebangsaan. Hal itu karena eks KSAD itu merupakan tokoh yang memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme. "Rasa nasionalisme dan patriotisme patut buat kami contoh untuk mempersatukan pemuda," ucapnya.

Bahkan, Ki Aris menilai, Moeldoko layak dalam bursa calon presiden pada 2024. "Kami dari generasi muda mencontoh beliau selama di KSP, HKTI. Beliau patut dimasukkan bursa 2024," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement