REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) di India menyusul kontroversi pernyataan politisi India yang menghina Nabi Muhammad. India mulai memperketat keamanan publik pada Rabu (8/6/2022) setelah beredar surat peringatan serangan untuk membalas pernyataan menghina Nabi Muhammad SAW oleh anggota Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa di India.
"Sejauh ini, keselamatan WNI masih aman dan tidak ada WNI yang menghadapi permasalahan dengan adanya kontroversi yang terjadi," ujar Juru Bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah dalam pengarahan media secara daring, Kamis (9/6/2022).
Faizasyah mengatakan, sementara dari sisi pemerintah, pejabat dari dua negara telah bertemu untuk menjelaskan duduk perkara yang saat ini menyulut kemarahan umat Muslim. Dalam hal ini Indonesia telah memanggil Duta Besar (Dubes) India di Jakarta untuk mendapatkan penjelasan atas apa yang terjadi di India.
Baca juga : Penghina Nabi Muhammad Makin Bermasalah, Polisi India Ajukan Pengaduan
"Selain itu, perwakilan RI di New Delhi dan Mumbai terus mencermati perkembangan yang terjadi di India pasca penyampaian yang tidak patut oleh salah seorang politisi di India," kata Faizasyah.
Indonesia pun berharap kondisi India menjadi lebih baik dan tidak ada pergesekan menyoal keyakinan di antara masyarakatnya. Menurut Indonesia, kejadian ini juga menjadi tantangan bagi kedua negara yang plural.
"Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi India dan Indonesia sebagai negara yang pluralistik dalam mengelola hubungan antar suku, agama dan kelompok kebudayaan," kata Faizasyah.
Ancaman keamanan muncul beberapa hari setelah juru bicara partai Perdana Menteri Narendra Modi, Nupur Sharma, menghina Nabi Muhammad SAW selama debat televisi. Pernyataannya memicu kegemparan di kalangan Muslim India dan memicu protes diplomatik dari negara-negara dengan mayoritas umat Islam menuntut permintaan maaf dari pemerintah India.
Baca juga : India Berjuang Selesaikan Masalah dengan Dunia Muslim
Sharma telah diskors dari partai. Sementara juru bicara lainnya, Naveen Kumar Jindal dikeluarkan karena komentar tentang Islam di media sosial. Polisi di India utara pun menangkap seorang pemimpin pemuda BJP karena berkomentar anti-Muslim di media sosial. Anggota senior BJP telah menginstruksikan kewaspadaan ketika berbicara tentang agama di publik.