Kamis 09 Jun 2022 18:06 WIB

Khawatir Kehabisan, Masyarakat Diingatkan Beli Set Top Box Sejak Sekarang

Penghentian TV analog dilakukan bertahap hingga 2 November 2022.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Pedagang melayani pembeli set top box (STB) TV Digital di pusat elektronik Blok AA Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Rabu (30/3/2022). Penjualan set top box yang dijual mulai Rp200 ribu tersebut masih sepi pembeli karena konsumen menganggap migrasi TV analog ke digital masih lama yakni pada 30 April 2022.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Pedagang melayani pembeli set top box (STB) TV Digital di pusat elektronik Blok AA Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Rabu (30/3/2022). Penjualan set top box yang dijual mulai Rp200 ribu tersebut masih sepi pembeli karena konsumen menganggap migrasi TV analog ke digital masih lama yakni pada 30 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika kembali mengingatkan untuk membeli perangkat Set Top Box (STB) untuk mendukung siaran digital mulai saat ini. Direktur Penyiaran Kementerian Kominfo Geryantika Kurnia mengimbau tidak membeli STB di detik-detik penghentian siaran analog atau analog switch off (ASO). 

ASO saat ini dilakukan secara bertahap. Tahap pertama dilakukan pada 30 April lalu, tahap kedua pada 25 Agustus dan secara keseluruhan dihentikan pada 2 November 2022.

Baca Juga

"Jangan sampai nanti pada saat siaran analog dihentikan masyarakat berbondong-bondong cari STB di pasaran, takutnya kehabisan. Dari sekarang dorong agar masyarakat beli STB yang belum punya tv digital," ujar Geryantika dalam acara Bimtek Penggunaan Set Top Box dalam Pelaksanaan Analog Switch Off (OFF), Kamis (9/6/2022).

Geryantika mengatakan, bagi masyarakat yang sudah memiliki tv digital, tidak memerlukan lagi STB. STB kata Geryantika, bisa dibeli di toko elektronik maupun di marketplace dengan harga bervariasi mulai dari Rp150 ribu-250 ribu.

Gerry menyebut kelebihan dari STB selain menghasilkan gambar dan suara yang jernih, juga terdapat fitur early warning system atau peringatan dini jika terjadi bencana seperti gempa bumi, tsunami atau gunung berapi.

"Jadi TV-nya akan diberhentikan dan ada pemberitahuan bahwa daerah tersebut ada gempa jadi masyarakat sudah siap-siap, jadi ke depan banyak fitur-fitur interaktif," ungkapnya.

Di samping itu, kelebihan STB atau TV digital terdapat cara untuk mengatur tayangan ramah anak.

"Kalau ada program siaran yang kurang ramah anak itu bisa diblok," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement