REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Pemilik Everton Farhad Moshiri meminta maaf kepada para penggemar. Dia merasa bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuat klub sehingga Everton hampir terdegradasi pada musim 2021/2022.
Nasib Everton bahkan harus ditentukan pada pertandingan terakhir saat menaklukan Crystal Palace dengan skor 3-2. Tentu, fakta ini berbanding terbalik dengan klub yang menghabiskan lebih dari 500 juta poundsterling sejak kedatangan Moshiri pada 2016.
"Itu belum cukup baik dan kami perlu melakukan yang lebih baik. Kesalahan telah dibuat dan untuk itu saya ingin meminta maaf kepada kalian semua," kata Moshiri, dikutip BBC, Kamis (9/6/2022).
Moshiri dan CEO Everton, Bill Kenwright mendapatkan kritik bertubi-tubi dari para penggemar atas cara mereka menjalankan klub ini. Termasuk keputusan mereka menunjuk mantan manajer Liverpool, Rafael Benitez.
Benitez yang bergabung pada Juni tahun lalu akhirnya dipecat pada Januari lalu setelah hanya memenangkan satu laga dari 16 laga yang dipimpinnya. Frank Lampard yang tiba menggantikannya pun harus susah payah mempertahankan tim untuk tetap berada di kasta teratas sepak bola Inggris ini.
Moshiri mengeklaim, penunjukan Lampard dan direktur sepak bola Kevil Thelwell sebagai bukti dewan belajar atas kesalahan yang lalu. Dia pun menegaskan kembali komitmennya untuk klub, termasuk menyediakan stadion baru.
Saat ini, Everton membangun stadion baru yang didanai sepenuhnya oleh Moshiri di Bramley Moore Dock. Dia pun berjanji tidak akan membuat kesalahan yang sama sehingga membuat klub rugi 372 juta poundsterling selama tiga musim terakhir.
"Anda telah memberi kami dukungan luar biasa yang membantu kami melewati batas ketika kami paling membutuhkannya dan kami harus membalas dukungan itu dan menunjukkan bahwa kami telah mengambil pelajaran darinya," kata Moshiri.
Untuk menarik hati para penggemar, Moshiri pun mengungkapkan rencana terdekat klub, yakni mengundang klub Ukraina, Dynamo Kyiv, dalam laga uji coba di Stadion Goodison Park. Uji coba ini pun sekaligus laga amal untuk mengumpulkan dana bagi Ukraina yang tengah berkonflik dengan Rusia.