Jumat 10 Jun 2022 07:22 WIB

Mahasiswa UMM Juara Debat Politik Tingkat Nasional

Sistem yang digunakan dalam ajang tersebut adalah sistem gugur.

Rep: wilda fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Tiga mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil menyabet juara satu dalam acara Debat Nasional Political Event 2.0 yang diadakan oleh BEM FMIPA Universitas Negeri Surabaya. 
Foto: Dok. Humas UMM
Tiga mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil menyabet juara satu dalam acara Debat Nasional Political Event 2.0 yang diadakan oleh BEM FMIPA Universitas Negeri Surabaya. 

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tiga mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil menyabet juara satu dalam acara Debat Nasional Political Event 2.0 yang diadakan oleh BEM FMIPA Universitas Negeri Surabaya.  Tiga mahasiswa tersebut antara lain Yogi Syahputra Al Idrus, Ibnu Artafela dan Felisyah Herlinda Sari.

Perwakilan tim, Yogi Syahputra Al Idrus mengatakan, ajang debat itu mengangkat tema besar “Aktualisasi Nalar Kritis Generasi Milenial Dalam Merefleksikan Isu-Isu Nasional Ditengah Dinamika Politik Nasional”. Sistem yang digunakan dalam ajang tersebut adalah sistem gugur. "Artinya, tim yang kalah otomatis tidak bisa melanjutkan proses kompetisi," kata Yogi.

Baca Juga

Pada babak penyisihan, Yogi dan tim harus melawan tim dari Universitas Negeri Medan. Berbekal latihan dan materi yang banyak, mosi terkait “BPJS Kesehatan yang Memberikan Lebih Banyak Keuntungan daripada Kekurangan" bisa diatasi dengan baik. Pada babak selanjutnya, mereka harus membahas mengenai "Pejabat Rangkap Jabatan" yang sering ditemui di berbagai daerah.

Setelah beberapa tahapan, Yogi dan tim mampu masuk ke semi final dan harus menghadapi Universitas Padjajaran (Unpad). Menurut Yogi, lawan yang paling susah berasal dari Unpad karena bahasannya yang cukup menarik dan menantang. "Kami sempat merasa akan kalah, tetapi Alhamdulillah ternyata menang dan lolos ke babak final,” ungkap Yogi, Kamis (9/6/2022).

Di babak final, sudah ada Universitas Muslim Indonesia yang menunggu untuk memperebutkan posisi pertama. Adapun mosi yang harus dimenangkan terkait dengan "Program Merdeka belajar Kampus Merdeka MBKM". Tim UMM yang berada di posisi kontra nyatanya mampu memenangkan final dan menjadi juara pertama.

Menurut Yogi, pihaknya berhasil memberikan argumen yang logis beserta data yang akurat. Dengan begitu, tim bisa memberikan opini maupun bantahan yang mumpuni. "Alhamdulillah sukses menjadi juara pertama di kompetisi debat ini,” kata dia menambahkan.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement