REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengumumkan bahwa dia akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu presiden (pilpres) Turki tahun depan. Itu pertama kalinya Erdogan menyampaikan secara resmi pencalonan dirinya pada ajang pilpres.
“Biar saya sampaikan di sini; Tayyip Erdogan adalah kandidat dari Aliansi Rakyat,” kata Erdogan dalam rapat umum partainya, AKP, Kamis (9/6/2022), dikutip laman Al Arabiya. Aliansi Rakyat atau People’s Alliance adalah koalisi antara partai AKP dan partai sayap kanan MHP.
Partai oposisi saat ini, CHP, yang memiliki anggota terbesar kedua di parlemen Turki, belum mengumumkan siapa calon presidennya. Erdogan pun “menantang” pemimpin CHP, Kemal Kilicdaroglu, untuk segera mendeklarasikan kandidat yang bakal diusung partai tersebut pada pilpres mendatang. “Nyatakan kandidat Anda atau pencalonan Anda,” ujar Erdogan.
Pada kesempatan itu, Erdogan mengatakan, pilpres bakal digelar tepat waktu, yakni pada 24 Juni 2023. Pernyataannya itu sekaligus menepis rumor tentang akan dipercepatnya perhelatan pemilu. Kabar itu muncul saat Turki tengah menghadapi keterpurukan ekonomi yang dipicu melemahnya mata uang lira serta inflasi sebesar 73,5 persen. Itu merupakan inflasi tertinggi sejak 1998.
Para kritikus ekonomi telah menyalahkan kebijakan ekonomi Erdogan yang tidak ortodoks. Sebab pemerintahannya mendorong suku bunga yang lebih rendah untuk mengatasi kenaikan harga akibat kekacauan ekonomi. Bertentangan dengan teori ekonomi konvensional, Erdogan yakin bahwa suku bunga tinggi memicu inflasi daripada mengendalikannya. Awal pekan ini Erdogan menyampaikan bahwa pemerintahannya tidak akan menaikkan suku bunga.