REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Islam, penekanan terhadap akhlak dan adab begitu dominan. Bahkan dikatakan bahwa akhlak dan adab lebih dulu ketimbang ilmu.
Maka, untuk dapat mengajarkan ilmu kepada para murid, ada baiknya seorang guru memiliki adab-adab mulia terlebih dahulu. Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah menjelaskan beberapa hal mengenai adab-adab seorang guru.
Antara lain ihtimal (banyak sabar menanggung kesulitan), lambat marah (tidak mudah marah), duduk dengan haibah atau kelakuan yang tetap serta menundukkan kepala, meninggalkan takabur atas sekalian hamba Allah kecuali terhadap orang yang zalim karena dapat mencegahkannya dari kezaliman.
Kemudian, seorang guru juga dinilai harus memilih tawadhu, yakni merendahkan diri pada perhimpunan orang ramai dan pada majelis orang ramai. Guru juga sebaiknya meninggalkan bergurau dan bermain-main, memberi kasih sayang dengan murid, lemah lembut dengan murid yang kurang pandai, membimbing murid yang bebal, tidak memarahi murid yang bodoh, serta tidak malu berkata tidak tahu apabila ada suatu ilmu yang tidak ia ketahui.