Oleh: M Thariq Aziz
الحَمْدُ للهِ, الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَى قُلُوْبِ اْلمُسْلِمِيْنَ المُؤْمِنِيْنَ، وَجَعَلَ الضِّياَقَ عَلَى قُلُوْبِ الْمُنَافِقِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ اْلحَقُّ اْلمُبِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الأَمِيْنِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلمِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ. أَمَّا بَعْدُ أَيُّهاَ اْلحَاضِرُوْنَ اْلمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Pada siang yang berbahagia ini marilah kita bersama-sama mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita semua berupa nikmat iman dan islam serta nikmat ilmu yang Allah anugrahkan kepada kita semua sehingga kita bisa menjalani kehidupan di dunia ini dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan nabi besar kita Rasulullah Muhammad SAW, beliau yang telah mengajarkan kepada kita bagaimana menjalani kehidupan di dunia ini dan menyiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat nanti dengan sebaik-baiknya bekal.
Kehidupan kita di dunia ini merupakan satu fase dari berbagai fase kehidupan yang akan kita lalui hingga kita bertemu dengan Sang Pencipta, yakni Allah SWT. Allah SWT telah menentukan bahwa kehidupan dunia merupakan tempat menabung sebagai bekal akhirat atau sebagai tempat menanam yang akan kita panen di hari akhir nanti.
الدُّنْيَا مَزْرَعَةُ الآخِرَةِ
“Dunia adalah ladang akhirat”
Memaknai dunia sebagai tempat menanam berarti kita harus melakukan suatu tindakan berupa amalan baik yang sesuai dengan perintah Allah dan Rasulnya. Amal pada prinsipnya tidak hanya terbatas pada ibadah mahdhah saja namun juga termasuk di dalamnya ibadah ‘am.
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Melakukan suatu amal harus didasari dengan ilmu, beramal tanpa ilmu seperti orang yang mendirikan bangunan di tengah malam dan menghancurkannya di siang hari, atau dalam perumpamaan yang lain orang yang beramal tanpa ilmu pengetahuan sebagaimana seseorang yang berjalan bukan di jalan yang benar, tidak mendekatkan pada tujuan melainkan menjauhkan. Allah SWT berfirman
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya." (QS al-Isra’: 36).
Menurut M Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah, Allah memerintahkan kepada manusia agar melakukan suatu yang telah Allah perintahkan dan hindari yang tidak sejalan dengan perintahnya dan jangan ikuti apa-apa yang tiada bagimu pengetahuan tentangnya, jangan berucap apa yang engkau tidak ketahui, jangan mengaku tahu apa yang engkau tidak tahu dan jangan mengaku mendengar apa yang engkau tidak dengar.
Hal ini menunjukkan bahwa Allah memerintahkan manusia agar melakukan suatu amalan harus berdasarkan ilmu yang didapat melalui penglihatan, pendengaran serta hati. suatau amalan tidak bisa dilakukan tanpa jika tidak ada ilmunya.
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Pada akhir-akhir ini sering kita lihat bagaiamana banyak orang yang tanpa memilki ilmu namun menanggapi berbagai persoalan yang bukan bidangnya, sehingga bukan memberikan kemaslahatan namun menyebabkan kerancauan dan kekacauan. Fenomena tersebut menunjukkan betapa pentingnya seseorang beramal dan berbuat harus memiliki ilmu. Lalu bagaimana jika manusia beramal tanpa ada ilmu, hasilnya adalah kerusakan dan ketertolakan amalan tersebut sebagaimana dalam hadits disebutkan:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Siapa yang beramal tanpa dasar dari kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim, no. 1718).
Menurut hadits tersebut sengat jelas bahwa semua amalan yang dilakukan tanpa berdasar ilmu maka akan tertolak, dan menjadi kesai-siaan yang tak berujung. Dalam sebuah syair juga disebutkan:
وَكُلُّ مَنْ بِغَيْرِ عِلْمٍ يَعْمَلُ أَعْمَالُهُ مَرْدُوْدَةٌ لاَ تُقْبَلُ
“Setiap yang beramal tanpa ilmu, amalannya tertolak dan tidak diterima.” (Hasyiyah Tsalatsah al-Ushul).
Sehingga sangat jelas bagi kita dalam melakukan segala amalan harus berdasarkan ilmu atau dapat disebut beramal ilmiah karena segala amal kita akan ditanyai dan dimintai pertanggungjawabbnya oleh Allah SWT di akhirat kelak.
بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد
Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Pada khutbah yang kedua ini marilah kita merenungi bersama sejauh mana kita melakukan amalan kita sesuai dengan ilmu yang kita miliki, jika belum sesuai dengan ilmunya, mari kita tambah lagi belajarnya. Sebagai penutup pada khutbah ini mari kita memanjatkan doa kepada Allah agar kita istiqamah untuk meningkatkan ilmu kita dan mendapatkan kemudahan dalam mengarungi kehidupan dunia sebagai tempat menyiapkan bekal akhirat.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ, رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلً
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
*Mahasiswa Pascasarjana UM Malang dan Pengajar AIK UM Sukabumi