Jumat 10 Jun 2022 14:08 WIB

Dukung Pengembangan Teknologi Kesehatan, ITS Buka Prodi S1 Teknologi Kedokteran

ITS berupaya kembangkan teknologi kesehatan

Red: Nashih Nashrullah
Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS-, Surabaya (ilustrasi). ITS berupaya kembangkan teknologi kesehatan
Foto: ITS
Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS-, Surabaya (ilustrasi). ITS berupaya kembangkan teknologi kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuka program studi (Prodi) Teknologi Kedokteran, sebagai upaya mendukung pengembangan teknologi di dunia kesehatan. 

Rektor ITS, Mochamad Ashari, menyatakan Prodi Teknologi Kedokteran ini nantinya akan berada di bawah naungan Departemen Teknik Biomedik. 

Baca Juga

Ashari menyatakan, ITS harus bisa memperluas bidang keilmuannya, tidak hanya di bidang teknologi dan sains tetapi juga di bidang kesehatan. “Selain Teknologi Kedokteran, ke depannya ITS juga akan meluncurkan Prodi rumpun kesehatan lainnya,” kata Ashari, Jumat (10/6/2022). 

Kepala Departemen Teknik Biomedik, Achmad Arifin, menjelaskan disiplin ilmu teknologi kesehatan di ITS sudah dicetuskan sejak 1984. 

Kemudian ITS memulai membuka departemen disiplin ilmu teknologi kesehatan pertama yakni Teknik Biomedik. Pada 2022, Teknik Biomedik berkembang dengan terbentuknya Prodi Teknologi Kedokteran. 

Arifin menjelaskan perbedaan Teknik Biomedik dengan Teknologi Kedokteran adalah implementasi disiplin ilmu tersebut. Teknik Biomedik memiliki ranah pembuatan dan pengembangan aspek teknologi dan riset, sedangkan teknologi kedokteran lebih ke ranah pengaplikasian teknologi yang dibuat. 

“Karena masih serumpun, para siswa yang tertarik pada elektronika dan kesehatan dapat mengikuti seleksi kemitraan dan mandiri ITS,” ujarnya. 

Rencananya, angkatan pertama Prodi S1 Teknologi Kedokteran akan berjumlah 40 mahasiswa dengan menggunakan gedung Subdirektorat Koordinasi Perkuliahan Bersama (SKPB) dalam proses belajar mengajarnya. 

Selain itu, laboratorium kedokteran seperti anatomi dan fisiologi bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga, sementara untuk laboratorium mata kuliah fisika, kimia, dan biologi, berlokasi di ITS. 

Arifin pun membeberkan gambaran perkuliahan mahasiswa Teknologi Kedokteran di ITS. Pada tahun pertama, kurikulum yang digunakan mirip dengan Teknik Biomedik. 

Kemudian pada tahun kedua hingga tahun akhir, mahasiswa akan difasilitasi untuk lebih banyak praktik langsung bersama dokter, seperti pengoperasian alat kesehatan secara langsung kepada pasien.  

Prodi S1 Teknologi Kedokteran ITS diakuinya memiliki tenaga pengajar yang berpengalaman. Arifin berharap, dengan dibentuknya Prodi S1 Teknologi Kedokteran dapat merealisasikan visi ITS yakni pemanfaatan teknologi pada kesehatan. 

Selain itu, harapannya bagi mahasiswa S1 Teknologi Kedokteran adalah keahlian yang dipelajari dapat dijadikan bekal ilmu untuk dapat mengabdi kepada masyarakat. “Dengan begitu, cita-cita pendiri ITS untuk melayani kesehatan melalui teknologi dapat tercapai,” ujar Arifin.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement