REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alicia Keys menanggapi kritik atas penampilannya di konser Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II. Ia menjadi salah satu penampil utama di Party at the Palace pada Sabtu (4/6/2022) lalu, di mana penyanyi asal Amerika Serikat itu menerima reaksi atas pilihan lagunya.
Untuk konser itu, Keys menyanyikan tiga lagu, yakni "Empire State of Mind", "Girl on Fire", dan "Superwoman". Dua lagu tidak ditulis dengan mempertimbangkan kerajaan, namun liriknya dinilai sudah tepat. Namun, masyarakat Inggris bingung ketika Keys menutuskan menyanyikan lagu hitnya tahun 2009 "Empire State of Mind".
Lagu itu merupakan surat cinta untuk Kota New York, AS. Padahal, ia mengisi acara di panggung London. Melalui akun Instagram-nya, Keys membahas masalah ini dengan sebuah video yang diunggah pada Senin (6/6/2022) lalu.
Pemenang Grammy itu bercerita kepada penggemar tentang di balik layar penampilannya, sambil memberi tahu semua orang bahwa Ratu sendiri yang secara pribadi meminta lagu-lagu yang ia bawakan. Dalam video itu, tampak Keys bersama putranya duduk di kereta golf.
Putranya bahkan menimpali bahwa ibunya tidak boleh menolak permintaan ratu karena dapat melanggar hukum. "Setiap lagu, diminta secara pribadi oleh Ratu. Termasuk EMPIRE!!” tulis dia dalam caption untuk menegaskan.