REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perusahaan BUMN PT Brantas Abipraya lewat anak perusahaannya PT Brantas Energi menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan. PT Brantas Energi berupaya menghadirkan produk energi hijau lewat empat Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dan satu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Direktur Keuangan, SDM, & Manajemen Risiko PT Brantas Energi, Tumpang Muhammad, menjelaskan pembangunan dan persiapan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) di empat lokasi dengan total kapasitas 6,95 MW telah disiapkan. Empat lokasi itu terdiri dari PLTM Batanghari di Sumatera Barat sebesar 5,10 MW (3x1,7 MW), PLTM Titab di Bali dengan kapasitas 1,27 MW (2x0,635 MW), PLTM Pandanduri di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 0,58 MW (2x0,29 MW).
"Ini bentuk keseriusan perusahaan dalam mendukung program green energy sesuai yang dicanangkan pemerintah," kata Tumpang dalam keterangan pers pada Jumat (10/6).
Saat ini, PT Brantas Energi telah membangun dan mengoperasikan PLTM Padang Guci-1 berkapasitas 6 MW (3x2,0 MW) dan PLTM Padang Guci-2 dengan kapasitas 7,0 MW (2x3,5 MW) di Bengkulu, PLTM Sako-1 di Sumatera Barat dengan kapasitas 6 MW (2 x 3,0 MW), PLTM Maiting Hulu-2 di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 8,0 MW (2x4,0 MW), dan PLTS Gorontalo sebesar 2 Mega Watt Peak (MWp) yang berada di Gorontalo.
"Kami berharap Brantas Energi dapat terus berperan penuh dalam mendukung program Nawacita Presiden Joko Widodo untuk infrastruktur kelistrikan, berdasarkan motto kami yaitu Eco Responsible, dengan selalu berlandaskan pelestarian lingkungan di setiap kegiatan," ujar Tumpang.
Lebih lanjut, Tumpang mengungkapkan pembangunan pembangkit listrik ramah lingkungan yang saat ini tengah dilakukan PT Brantas Energi ternyata mendapat dukungan penuh dari lembaga-lembaga pembiayaan. Untuk itu, Brantas Energi telah melakukan melakukan Strategic Partnership dengan lembaga pembiayaan seperti SMI, IIF, BSI dan Bank Mandiri agar pelaksanaan pembangunannya dapat dipastikan berjalan efektif."Kami terus menambah kapasitas dan peningkatan kinerja perseroan," ucap Tumpang.
Selain itu, Tumpang menerangkan PT Brantas Energi memiliki pembangkit yang saat ini tengah dalam tahap persiapan Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan PT PLN (Persero). Terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poigar-2 yang berkapasitas 30,0 MW (2 x 15,0 MW), melalui pembangkit ini, Brantas Energi bersinergi dengan PT Indonesia Power. Ada juga PLTM Totabuan dengan kapasitas 7,8 MW. "Kedua pembangkit ini berada di Sulawesi Utara," kata Tumpang.