Perkuat Ketahanan Pangan, Pembentukan Kelompok Tani Terus Didorong
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Penyusutan Lahan Pertanian. Petani memanen padi. | Foto: Republika/ Wihdan
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pembentukan kelompok tani terus didorong guna memperkuat ketahanan pangan di Kota Yogyakarta. Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta memiliki target untuk membentuk 14 kelompok tani baru di 2022 ini.
Sub Koordinator Bimbingan Usaha Pertanian DPP Kota Yogyakarta, Mbari Ambarwati mengatakan, saat ini sudah ada 266 kelompok tani di Kota Yogyakarta yang terdaftar di Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan).
Dari ratusan kelompok tani yang sudah terbentuk tersebut, akan dilakukan pembentukan kelembagaan. Kelompok yang sudah terdaftar tersebut memiliki nomor register yang bertujuan untuk mempermudah komunikasi, penyaluran bantuan, dan fasilitasi pemerintah, termasuk pembinaan terhadap kelompok tani.
Ambar menyebut, pembinaan melalui kegiatan bimbingan teknis dilakukan secara rutin dan berkelanjutan. Salah satunya bimbingan teknis terkait dengan budidaya sayuran di tiap kecamatan.
Bimbingan teknis ini dilakukan untuk menumbuhkan kelompok tani yang diharapkan dapat berperan dalam peningkatan ketahanan pangan sehat di Kota Yogyakarta. Dengan begitu, ke depannya juga diharapkan setiap keluarga dapat menghasilkan bahan pangan yang sehat secara mandiri untuk kebutuhan sehari-hari.
"Dengan adanya bimtek (bimbingan teknis) ini diharapkan kelompok tani sayur yang masih baru bisa lebih aktif dan semakin berkembang," kata Ambar.
Melalui bimbingan teknis ini, ia juga berharap agar warga dapat mengoptimalkan lahan sempit yang ada di sekitar rumah, seperti pekarangan rumah. Lahan tersebut, katanya, dapat dimanfaatkan sebagai media untuk bercocok tanam dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari rumah tangga.
"Peserta bimtek juga memperoleh bahan percontohan yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin berupa benih, bibit, polybag, pot, pupuk, dan media tanam," ujarnya.