Jumat 10 Jun 2022 19:05 WIB

Jokowi: Momok Semua Negara adalah Inflasi

Menurut Jokowi kenaikan inflasi di Indonesia masih bisa dikendalikan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan perayaan HUT ke-50 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (10/6/2022). Dalam acara tersebut Jokowi mengatakan kenaikan inflasi menjadi momok dunia.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan perayaan HUT ke-50 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (10/6/2022). Dalam acara tersebut Jokowi mengatakan kenaikan inflasi menjadi momok dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, kenaikan inflasi saat ini menjadi momok bagi semua negara. Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya di HUT 50 tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di JCC, Jakarta, Jumat (10/6/2022).

“Hati-hati juga ini yang menjadi momok semua negara ini adalah inflasi. Jadi momok semua negara,” kata dia.

Baca Juga

Di Indonesia sendiri, inflasi mengalami sedikit kenaikan. Namun, kata Jokowi, kenaikan inflasi ini masih bisa dikendalikan. Sementara di negara-negara lainnya sudah mengalami inflasi hingga di atas 70 persen. Amerika yang biasanya hanya mengalami inflasi 1 persen, saat ini melonjak menjadi 8,3 persen.

“Inilah problem besar semua negara,” ucapnya.

Menurut dia, diperkirakan akan terdapat 60 negara yang mengalami kesulitan keuangan maupun ekonomi. Negara-negara tersebut juga diperkirakan akan menjadi negara gagal jika tidak bisa segera mengatasi masalah ekonominya.

“Inilah yang perlu saya ingatkan kepada kita semuanya. Jangan sampai kita merasa normal padahal keadaannya betul-betul pada situasi yang tidak normal, ketidakpastian ini. Ini yang harus kita jaga semuanya,” ujarnya.

Ia melanjutkan, masalah besar yang dihadapi negara saat ini yakni terjadinya kenaikan harga energi dan juga pangan. Kondisi ini pun nantinya juga bisa berdampak pada kenaikan inflasi.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan, proyeksi pertumbuhan ekonomi saat ini sudah diturunkan oleh Bank Dunia, utamanya di negara-negara berkembang, yakni dari yang sebelumnya 6,6 persen di 2022 menjadi 3,4 persen.

“Dan kita Alhamdulillah di kuartal pertama kemarin masih bisa tumbuh 5,01 persen. Tidak ada negara G20 itu yang tumbuh 5,01,” ujar Jokowi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement