Jumat 10 Jun 2022 19:54 WIB

NATO Yakin Rusia Belum Ancam Swedia dan Finlandia

NATO melihat tidak ada ancaman militer langsung ke Swedia dan Finlandia dari Rusia.

Red: Esthi Maharani
Wakil Sekretaris Jenderal NATO Mircea Geoana (tengah)  melihat tidak ada ancaman militer langsung ke Swedia dan Finlandia dari Rusia.
Foto: Kevin Lamarque/Pool via AP
Wakil Sekretaris Jenderal NATO Mircea Geoana (tengah) melihat tidak ada ancaman militer langsung ke Swedia dan Finlandia dari Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Wakil Sekretaris Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jenderal Mircea Geoana melihat tidak ada ancaman militer langsung ke Swedia dan Finlandia dari Rusia. Dia yakin bahwa calon anggota NATO itu akan bergabung dengan aliansi meskipun Turki keberatan, Jumat (10/6/2022).

Ditanya tentang jaminan keamanan yang diberikan kepada Swedia dan Finlandia hingga menjadi anggota penuh NATO, Geoana mengatakan di acara Copenhagen Democracy Summit, tidak melihat adanya risiko nyata bagi negara-negara dari Rusia.

“Kami tidak melihat tanda-tanda dari Rusia yang memiliki kemampuan atau niat pada saat ini untuk menjadi agresif secara militer terhadap kedua negara calon ini,” katanya.

“Kami dapat memperlakukan periode ini dengan hati-hati secara proaktif, tetapi kami tidak melihat risiko nyata dari sudut pandang militer tradisional untuk Finlandia dan Swedia," ujarnya.

Finlandia dan Swedia mendaftar untuk bergabung dengan NATO bulan lalu sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Namun pengajuan itu menghadapi tentangan dari Turki yang menuduh mereka mendukung dan menyembunyikan kelompok Kurdistan dan kelompok lain yang dianggap teroris.

"Kami yakin Swedia dan Finlandia akan bergabung dengan barisan kami," kata Geoana

"Sekutu memiliki kekhawatiran. Dan Turki memiliki beberapa kekhawatiran yang sah dalam hal teroris," ujar Geoana.

Finlandia mengatakan pada Kamis (9/6), bahwa pihaknya berencana untuk mengubah undang-undang perbatasan untuk memungkinkan pembangunan penghalang di perbatasan timurnya dengan Rusia.  Langkah ini memperkuat kesiapsiagaan terhadap ancaman hibrida.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement