Jumat 10 Jun 2022 22:01 WIB

Vaksin BUMN Jadi Bukti Indonesia Mampu sebagai Produsen Dunia

Uji klinis fase ketiga vaksin BUMN menuai apresiasi dari sejumlah pihak

Red: Christiyaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono (kedua kanan), Kepala BPOM RI Penny K Lukito (kedua kiri), Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir (kiri), dan Peneliti Utama Center Semarang Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Yeti (kanan) memberikan keterangan pers seusai peninjauan Uji Klinis Fase 3 Vaksin COVID-19 BUMN di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/6/2022). Vaksin COVID-19 BUMN kolaborasi PT Biofarma, Baylor College of Medicine, dan Eijkman menggunakan platform protein rekombinan sub-unit tersebut ditargetkan memperoleh Izin Edar Darurat (Emergency Use Authorization/UEA) pada Juli 2022 mendatang dengan persiapan kapasitas produksi sebesar 120 juta dosis per tahun.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono (kedua kanan), Kepala BPOM RI Penny K Lukito (kedua kiri), Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir (kiri), dan Peneliti Utama Center Semarang Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Yeti (kanan) memberikan keterangan pers seusai peninjauan Uji Klinis Fase 3 Vaksin COVID-19 BUMN di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/6/2022). Vaksin COVID-19 BUMN kolaborasi PT Biofarma, Baylor College of Medicine, dan Eijkman menggunakan platform protein rekombinan sub-unit tersebut ditargetkan memperoleh Izin Edar Darurat (Emergency Use Authorization/UEA) pada Juli 2022 mendatang dengan persiapan kapasitas produksi sebesar 120 juta dosis per tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uji klinis fase ketiga vaksin BUMN menuai apresiasi dari sejumlah pihak. Pengembangan vaksin yang memasuki tahap akhir menandakan bukti bahwa Indonesia memiliki kemampuan mumpuni sebagai produsen vaksin covid-19.

"Kami menyambut baik perkembangan terakhir dari vaksin BUMN ini. Sudah saatnya, Indonesia berdiri sejajar dengan negara-negara maju dalam rangka upaya memproduksi vaksin covid-19 secara mandiri," ujar Peneliti Disaster Management Research Unit, Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Muhammad Habib Abiyan Dzakwan di Jakarta, Jumat (10/6/2022).

Baca Juga

Abiyan menilai pengembangan vaksin BUMN memiliki arti penting mengingat pandemi belum akan menghilang sepenuhnya dalam waktu dekat. Abiyan mengatakan kondisi pandemi membutuhkan waktu yang lama untuk benar-benar menghilang dan bukan tidak mungkin untuk dapat muncul kembali. 

Dengan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar, lanjut dia, kebutuhan vaksin ini akan terus ada untuk melindungi penduduk dari potensi penyebaran covid-19. Abiyan menyebut vaksin yang sudah disuntikkan sebelumnya tentu memiliki batas waktu efektif.