REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan 600 ribu lahan mangrove kritis, tuntas direhabilitasi dalam tiga tahun ke depan. Rehabilitasi lahan bakau ini ditargetkan di lima provinsi.
"Dalam rangka merehabilitasi hutan manggrove kita yang rusak, kita harapkan nanti akan kita kerjakan dalam 3 tahun ke depan kurang lebih 600 ribu hektare," kata Jokowi sebagaimana dikutip dari siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jumat (10/6).
Jokowi menjelaskan, rehabilitasi mangrove akan dilakukan di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, lalu di Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Bali. Daerah-daerah tersebut akan dijadikan "pusat mangrove dunia".
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat meresmikan Pusat Persemaian Rumpin di Rumpin, Kabupaten Bogor, Jumat (10/6). Pusat persemaian, kata Jokowi, dibuat untuk memasok bibit ke daerah-daerah guna ditanami di lahan-lahan kritis.
Presiden menyatakan, pemerintah menargetkan akan ada 30 pusat persemaian baru, dengan kapasitas produksi 10-12 juta bibit per tahun. Dengan begitu, dalam setahun dapat menghasilkan kurang lebih 360 juta bibit atau benih siap tanam yang berkualitas.
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, peresmian Pusat Persemaian Rumpin ini merupakan langkah nyata dalam upaya pemulihan lahan terdegradasi. "Melalui penyediaan bibit secara besar - besaran, untuk penanaman yang terus menerus dan terkontrol, maka akan tumbuh menjadi pepohonan yang akan memperbaiki alam," kata Siti.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga melepaskan bibit hasil produksi Persemaian Rumpin untuk didistribusikan ke sejumlah daerah di Indonesia. Terdapat empat jenis bibit yang dilepas, yakni manglid, sengon, salam, dan sirsak.