Sabtu 11 Jun 2022 09:46 WIB

GP Ansor Imbau Masyarakat NTT Waspadai Khilafatul Muslimin

Gerakan Khilafatul Muslimin patut diwaspadai jelang tahun politik

Polisi menurunkan papan bertulis Khilafatul Muslimin dari rumah warga sekaligus kantor cabang kelompok tersebut di Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/6/2022) Ilustrasi). GP Ansor memint masyarakat mewaspadai gerakan Khilafatul Muslimin patut elang tahun politik
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Polisi menurunkan papan bertulis Khilafatul Muslimin dari rumah warga sekaligus kantor cabang kelompok tersebut di Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/6/2022) Ilustrasi). GP Ansor memint masyarakat mewaspadai gerakan Khilafatul Muslimin patut elang tahun politik

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG- Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusa Tenggara Timur mengimbau masyarakat di provinsi berbasis kepulauan itu untuk mewaspadai munculnya gerakan kelompok garis keras Khilafatul Muslimin jelang tahun politik.

"Apalagi beredar kabar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat masuk dalam daftar rilis koordinator Khilafathul Muslimin NTT," kata Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor NTT jelas Ajhar Jowe, di Kupang, Jumat, (10/6/2022).

Baca Juga

Menurut dia pemerintah dan Polri serta unsur keamanan lainnya harus mewaspadai hal tersebut, dengan tidak membiarkan gerakan khilafatuladi Nusa Tenggara Timur.

Sebab tambah dia, jika kelompok itu tidak diminimalikan pihak yang berwajib, maka nantinya akan muncul tidak hanya di Labuan Bajo tetapi di daerah lainnya juga.

"Labuan Bajo disebut akan menjadi lokasi sebagai titik koordinat. Artinya untuk wilayah NTT pusatnya ada di Labuan Bajo. Karena itu kita berharap antisipasi dari semua unsur ini, jangan sampai mereka terbentuk di setiap kabupaten, " Kata Ajhar.

Pihaknya berharap, aparat kepolisian dan unsur terkait lebih cepat melakukan langkah-langkah antisipasi, agar tidak tersebar di daerah yang lain di wilayah NTT, sehingga kita tetap menjaga suasana kekeluargaan.

Apalagi situasi jelang politik NTT sebisa mungkin terhindar dari berbagai terpaan isu-isu yang dapat mengganggu sendi-sendi kehidupan baik umat beragama, budaya kerukunan lintas umat dan budaya ke keluarga yang sudah dianggap baik.

"Hal ini yang kita tidak harapkan di daerah kita, jangan karena politik dan kepentingan lain maka digerakkan dengan isu yang dapat menguras energi kita bersama," tambah dia sembari mengatakan apapun isu yang memecah belah kerukunan umat beragama harus diberikan perlawanan.

Apalagi di berbagai daerah pihak keamanan terus melakukan langkah termasuk penangkapan, guna meredam gerakan mereka, meredam isu di masyarakat dan mengantisipasi penyebaran Khilafatul Muslimin.

Masyarakat juga diharapkan tetap berkoordinasi dengan pihak yang berwajib, baik polisi, TNI dan elemen terkait jika melihat atau menemukan gerakan-gerakan yang menyimpang dalam melakukan dakwah, kajian-kajian keagamaan atau pembaiatan kepada kader muda Muslim atau kelompok dengan narasi mentang pancasila, Undang-undang Dasar 1945 dan Bhineka Tunggal Ika maka segera melaporkan kepada pihak yang berwajib.

Gerakan Khilafatul Muslimin walaupun tidak terlihat tetap secara masif kelompok ini ada melakukan gerakan di lapangan. Walaupun tidak secara terbuka, maka diharapkan semua unsur terlibat memantau gerakan mereka.

"Kita berharap, NTT jangan dinodai dengan riakan yang mengatasnamakan agama untuk kepentingan yang terselubung. Menjaga NTT seperti menjaga rumah kita sendiri," kata Ajhar.     

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement