Sabtu 11 Jun 2022 18:51 WIB

Nelayan Brasil Ditahan dalam Kasus Hilangnya Jurnalis Inggris di Hutan Amazon

Jurnalis Inggris Dom Phillips hilang saat liputan suku terasing di hutan Amazon.

Rep: Rahma Sulistya, Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Jurnalis Inggris Dom Phillips (kanan) dan warga suku Yanomami berjalan di Desa Maloca Papiu, negara bagian Roraima, Brasil, November 2019. Kelompok masyarakat adat melaporkan bahwa Phillips dan pakar masyarakat adat Bruno Araujo Pereira hilang di daerah terasing hutan Amazon pada Senin (6/6/2022).
Foto: AP Photo/Joao Laet
Jurnalis Inggris Dom Phillips (kanan) dan warga suku Yanomami berjalan di Desa Maloca Papiu, negara bagian Roraima, Brasil, November 2019. Kelompok masyarakat adat melaporkan bahwa Phillips dan pakar masyarakat adat Bruno Araujo Pereira hilang di daerah terasing hutan Amazon pada Senin (6/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tim resmi pencari orang hilang dikabarkan telah menemukan bagian dari jasad yang diduga merupakan seorang jurnalis asal Inggris yang dikabarkan hilang di hutan Amazon, Brasil. Dom Phillips (57 tahun) hilang bersama salah satu pakar suku asli terasing, Bruno Pereira (41 tahun), saat sedang melakukan peliputan di kawasan paling terpencil di Amazon.

Aparat telah menangkap seorang nelayan lokal, Amariledo 'Pelado' da Costa, atas dugaan hilangnya Phillips dan Pereira setelah menemukan darah pada terpal di perahu kayunya. Polisi juga mengumpulkan materi genetik dari Phillips dan Pereira untuk dibandingkan dengan temuan darah tersebut.

Baca Juga

Polisi punya waktu 30 hari untuk menahan da Costa untuk kepentingan penyelidikan. Da Costa ditahan pada Selasa (7/6/2022) dan didakwa dengan kepemilikan obat-obatan terlarang hingga amunisi.

Sementara itu, pengacaranya menyangkal bahwa dia memiliki peran dalam hilangnya Phillips dan Pereira. Polisi mengindikasikan bahwa da Costa adalah salah satu orang terakhir yang melihat Philips dan Pereira, yakni pada Ahad (5/6/2022) sekitar pukul 6 pagi.

Kedua pria itu menghilang setelah mengunjungi komunitas nelayan di tepi sungai São Gabriel. Detektif diberi waktu ekstra untuk memberi pertanyaan, karena da Costa berpotensi terlibat dalam kejahatan keji pembunuhan dan penyembunyian jenazah.

Media Brasil mengklaim, saksi melihat da Costa dengan senapan tepat sebelum Phillips dan Pererira hilang. Saksi lain menggambarkan da Costa sebagai pria yang sangat berbahaya. Darah yang ditemukan di perahunya sedang diperiksa untuk mengetahui apakah itu darah hewan atau manusia.

"Seolah-olah seseorang telah menggali sesuatu di lokasi, mengubur sesuatu di sana," ujar salah seorang pejabat, Geonivan Maciel, dilansir The Sun, Sabtu (11/6/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement