Ahad 12 Jun 2022 00:20 WIB

Tanda Fatty Liver Ada di Area Perut, Seperti Apa Rasanya?

Hati yang sehat tidak memiliki lemak atau hanya memiliki sedikit lemak.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Obesitas (ilustrasi). Kegemukan merupakan salah satu faktor risiko perlemakan hati.
Foto: Pxfuel
Obesitas (ilustrasi). Kegemukan merupakan salah satu faktor risiko perlemakan hati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit perlemakan hati (fatty liver) sering kali tak memunculkan gejala pada tahap awal. Namun, beberapa tanda pada perut dapat mengindikasikan adanya penyakit perlemakan hati.

Penyakit perlemakan hati pada dasarnya merupakan suatu kondisi di mana terdapat penumpukan lemak pada organ hati. Padahal, dalam kondisi normal, hati yang sehat tidak memiliki lemak atau hanya memiliki sedikit lemak.

Baca Juga

Secara umum, penyakit perlemakan hati dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu penyakit perlemakan hati alkoholik dan non alkoholik. Sesuai namanya, penyakit perlemakan hati alkoholik disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih, sedangkan penyakit perlemakan hati non alkoholik bisa disebabkan oleh beragam faktor selain konsumsi alkohol.

Di antara keduanya, jenis yang paling umum adalah penyakit perlemakan hati non alkoholik atau non alcoholic fatty liver disease (NAFLD). Menurut Mayo Clinic, kasus NAFLD mengalami peningkatan yang signifikan di berbagai belahan dunia, khususnya di negara-negara barat.

Di Amerika Serikat, misalnya, sekitar seperempat populasi terdampak oleh NAFLD. Sedangkan di Inggris, National Health Service (NHS) mengestimasikan ada satu dari tiga warga yang mengidap NAFLD pada tahap awal.

NAFLD tahap awal merupakan kondisi di mana jumlah lemak yang menumpuk pada hati masih sedikit. NHS mengungkapkan bahwa sebagian besar orang hanya akan mengalami penyakit perlemakan hati pada tahap awal. Kebanyakan dari mereka tidak menyadari kondisi ini karena penyakit perlemakan hati pada tahap awal tak memunculkan gejala.

"NAFLD tahap awal biasanya tidak menyebabkan bahaya, namun bisa berkembang menjadi kerusakan hati yang serius, termasuk sirosis, bila kondisinya berkembang lebih berat," ungkap NHS, seperti dilansir Express, Sabtu (11/6/2022).

Hal senada juga diungkapkan oleh Cleveland Clinic. Menurut Cleveland Clinic, penyakit perlemakan hati pada tahap awal biasanya tidak memunculkan gejala serta tak memicu masalah serius pada penderitanya.

Akan tetapi, penyakit perlemakan hati yang sudah berkembang lebih lanjut bisa memunculkan beberapa gejala. Kemunculan gejala-gejala ini patut diwaspadai dan segera diperiksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Sebagian dari gejala perlemakan hati yang sudah berkembang lebih lanjut bisa terlihat dan terasa pada area perut. Salah satunya adalah perut membengkak yang dikenal juga sebagai asites. Kemunculan gejala ini perlu segera diperiksakan ke dokter.

Gejala lain yang mungkin muncul di area perut adalah rasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman ini akan terasa di sisi kanan atas perut di mana organ hati berada.

Penyakit perlemakan hati juga bisa memunculkan beberapa gejala lain. Sebagian di antaranya adalah sakit kuning atau jaundice di mana area putih mata dan kulit menjadi terihat kekuningan. Kondisi ini mungkin akan sedikit sulit terpantau pada individu berkulit lebih gelap.

Gejala lain yang juga peru diwaspadai adalah ruam yang mudah muncul, urin berwarna gelap, dan muntah darah. Di samping itu, penyakit perlemakan hati juga dapat mendorong terjadinya feses berwarna hitam seperti aspal dan kulit gatal.

Kondisi lain yang patut diwaspadai berkaitan dengan penyakit perlemakan hati adalah ensefalopati. Kondisi ini dapat memunculkan kebingungan, mudah lupa, perubahan suasana hati, atau kesulitan dalam membuat penilaian. Tak jarang, penderita penyakit perlemakan hati bisa merasa kelelahan atau tak memiliki energi.

British Liver Trust mengingatkan bahwa penyakit perlemakan hati juga kerap tidak memunculkan gejala spesifik, meski sudah berkembang ke tahap lanjut. Oleh karena itu, British Liver Trust menyarankan agar pemeriksaan kesehatan organ hati dilakukan secara berkala.

"Meski Anda tak bergejala, bila Anda berisiko atau khawatir, minta dokter Anda untuk melakukan tes pemeriksaan," jelas British Liver Trust.

Semakin awal penyakit perlemakan hati terdeteksi dan diobati akan semakin baik. Hal ini dapat membantu mencegah penyakit berkembang menjadi lebih buruk. Selain itu, terapi pengobatan sejak dini juga dapat membantu mengurangi penumpukan lemak pada organ hati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement