REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 8 perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi Perguruan Tinggi (Aperti) BUMN, kembali membuka beasiswa bagi siswa SMA dan SMK melalui jalur prestasi. Mereka yang berhasil lolos seleksi akan mendapatkan beasiswa 100 persen untuk kuliah.
“Tahun ini kami akan memberikan kepada 40 mahasiswa baru yang terpilih beasiswa full 100 persen selama masa studi di universitas yang dipilihnya," ujar Ketua Aperti BUMN Prof Adiwijaya, Sabtu (11/6/2022) sore saat meluncurkan program beasiswa.
Dia menuturkan, pendaftaran seleksi akademik untuk beasiswa bagi siswa SMA dan SMK lilusan tahun 2021 dan 2022 sudah dimulai sejak tanggal 11 Juni tahun 2022 hingga 25 Juli dan diumumkan pada 25 Juli. Persyaratan yang harus dilengkapi oleh peserta yaitu nilai raport dan akan dilakukan wawancara.
"Program beasiswa ini sebagai upaya membuka kesempatan seluas-luasnya terhadap akses pendidikan tinggi yang merata untuk masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Adiwijaya melanjutkan, kedelapan perguruan tinggi yang berafiliasi dengan BUMN ini memiliki kekhasan masing-masing. Tiap perguruan tinggi membuka kesempatan seleksi beasiswa masing-masing untuk 5 orang.
Selain itu Aperti BUMN memiliki kekuatan dengan industri khususnya BUMN. Oleu karena itu ia menegaskan Aperti memiliki tanggung jawab menghasilkan lulusan yang sesuai kebutuhan industri.
"Pengembangan kurikulum terus inovasi dan pembelajaran akademik dan non akademik diarahkan dengan sesuai dengan kebutuhan industri," ungkapnya.
Dia menambahkan, pascapandemi Covid-19 berbagai sektor terkena dampak. Namun, sektor pendidikan mampu bertahan di tengah disrupsi pandemi.
"Alhamdulillah sektor pendidikan yang mampu bertahan dari disrupsi pandemi. Saling mendukung untuk pulih bersama dan tumbuh lebih kuat. Terus berkolaborasi untuk menghasilkan SDM unggul dan match dengan kebutuhan industri," katanya.
Delapan perguruan tinggi Aperti BUMN yaitu Telkom University, Universitas Pertamina, Institut Teknologi PLN, Universitas Internasional Semen Indonesian IT Telkom Surabaya. Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Institut Teknologi Telkom Jakarta dan Universitas Logistik dan Bisnis Internasional.
