Ahad 12 Jun 2022 09:45 WIB

Pessina Klaim Italia Harusnya Bisa Jinakkan Inggris

Italia memuncaki klasemen Grup A3 setelah bermain imbang 0-0 lawan Inggris.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemain Italia Matteo Pessina (kanan) beraksi melawan Inggris dalam pertandingan UEFA Nations League.
Foto: EPA-EFE/ANDREW YATES
Pemain Italia Matteo Pessina (kanan) beraksi melawan Inggris dalam pertandingan UEFA Nations League.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Matteo Pessina merasa Italia memiliki peluang terbaik untuk memenangkan pertandingan saat bertandang ke markas Inggris di Stadion Molineux, Wolverhampton, Ahad (12/6/2022) dini hari WIB. Italia bermain imbang 0-0 kontra Inggris dalam laga Grup A3 UEFA Nations League tersebut.

Hasil imbang cukup mengantarkan Italia ke puncak grup dengan nilai lima, hasil kemenangan atas Hungaria serta imbang kontra Jerman dan Inggris. Hungaria di posisi kedua dengan empat poin, kemudian Jerman tiga dan Inggris dua.

Baca Juga

“Kami bisa menang malam ini, karena kami memiliki peluang terbaik untuk mencetak gol. Ada lebih banyak ruang di babak pertama, sementara di babak kedua mereka lebih banyak menguasai bola,” kata Pessina kepada RAI Sport, dikutip Football Italia

Ia mengatakan, Italia harus tajam untuk membuat para pemain Inggris berlarian. Jika tidak, mereka harus terus-menerus mengejar pemain Inggris dan kembali bertahan. 

"Kami sedang mengerjakan ini dan saya pikir penampilan pada laga ini merupakan kinerja yang kuat," lanjut sang gelandang serang ini.

Ada satu pertandingan lagi yang harus dimainkan sebelum musim ditutup, saat Italia mengunjungi Jerman pada Selasa malam, tetapi Sandro Tonali akan diskors.

Dengan begitu banyak pemain debutan, tampaknya tim yang sama sekali berbeda dari tim yang kalah 3-0 dari Argentina di Finalissima pada 1 Juni lalu. Pelatih Roberto Mancini seperti mengubah pendekatan Italia secara drastis. 

Namun, Pessina punya jawabannya. Menurut dia, kekalahan kontra Argentina terjadi karena mereka memiliki sedikit waktu untuk bersiap. Menurut dia, butuh waktu untuk menyatukan pemain menjadi kompak.

"Kami semua memainkan jenis sepak bola yang sangat berbeda di level klub, jadi butuh waktu untuk membiasakan diri dengan ide-ide itu. Kami telah bekerja sama dalam pelatihan selama tiga pekan sekarang dan itu benar-benar terlihat, saat kami bergerak dengan satu tujuan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement