Ahad 12 Jun 2022 12:18 WIB

Uji Klinis Fase 3 Vaksin Merah Putih Unair Tunggu Persetujuan BPOM

Unair siap melaksanakan uji klinis fase 3 kapan pun sesuai izin dari BPOM.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Mohammad Nasih
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Mohammad Nasih

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih mengungkapkan perkembangan Vaksin Merah Putih yang tak lama lagi bakal memasuki tahap uji klinis fase 3. Nasih mengatakan, terkait waktu pelaksanaan uji klinis fase 3, pihaknya sangat berkomitmen tinggi untuk mematuhi semua mekanisme dan prosedur yang ditetapkan oleh pihak berwewenang.

“Penerbitan PPUK (Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik) sepenuhnya menjadi kewenangan BPOM dan Unair menyerahkan sepenuhnya urusan PPUK kepada BPOM. Artinya, Unair siap melaksanakan uji klinis fase 3 kapan pun sesuai izin dari BPOM,” kata Nasih, Ahad (12/6).

Baca Juga

Seperti halnya pada fase-fase sebelumnya, Vaksin Merah Putih Unair membutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat Indonesia. Kebutuhan relawan untuk menjadi subyek pada fase 3 ini cukup banyak, mencapai 3.500 hingga 4.000 relawan.

Maka dari itu, lanjut Nasih, peran serta masyarakat, terutama yang belum pernah divaksin Covid-19 sangat penting untuk menjadi bagian dalam sejarah bangsa Indonesia. Kehadiran relawan, kata dia, sangat menentukan Vaksin Merah Putih Unair ini dapat segera dirasakan manfaatnya bagi bangsa Indonesia.

“Unair berharap dapat memenuhi timeline yang dirancang, agar karya anak bangsa ini bermanfaat secara optimal untuk negara,” ujarnya.

Nasih menyampaikan, proses riset dan pengembangan Vaksin Merah Putih Unair ini sudah bekerja sama dengan berbagai pihak. Termasuk dalam hal pembiayaan untuk fase 3 juga sudah disetujui oleh Kementerian Kesehatan RI.

“Vaksin Merah Putih ini mulai A-Z-nya dikelola dan kemudian di-manage dikembangkan oleh putra-putri Indonesia dan di dalam laboratorium yang ada di Indonesia. Tentu ini menjadi awal yang bagus dan sekali lagi kami sedang menunggu arahan kawan-kawan yang punya otoritas di sini yakni BPOM,” kata Nasih.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement