Ahad 12 Jun 2022 17:55 WIB

Warga Shanghai Kembali Diwajibkan Tes PCR, Sejumlah Pejabat Dipecat

Pejabat tersebut dipecat karena lalai dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Warga berpose di sepanjang pematang, Rabu, 1 Juni 2022, di Shanghai. Lalu lintas, pejalan kaki dan pelari muncul kembali di jalan-jalan Shanghai pada hari Rabu ketika kota terbesar di China mulai kembali normal di tengah pelonggaran penguncian COVID-19 dua bulan yang ketat yang telah menarik protes yang tidak biasa atas penerapannya yang berat.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Warga berpose di sepanjang pematang, Rabu, 1 Juni 2022, di Shanghai. Lalu lintas, pejalan kaki dan pelari muncul kembali di jalan-jalan Shanghai pada hari Rabu ketika kota terbesar di China mulai kembali normal di tengah pelonggaran penguncian COVID-19 dua bulan yang ketat yang telah menarik protes yang tidak biasa atas penerapannya yang berat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Warga Shanghai kembali dikenai kewajiban melaksanakan tes PCR. Sementara  sejumlah pejabat di kota terkaya di China itu dipecat terkait munculnya klaster baru Covid-19.

Warga Shanghai diwajibkan melakukan tes PCR sekurang-kurangnya sekali dalam tujuh hari dan mereka yang gagal akan mendapatkan kode kesehatan berwarna kuning. Demikian pengumuman otoritas Shanghai, Sabtu (11/6).

Baca Juga

"Kewajiban tersebut akan berlangsung efektif paling tidak hingga 31 Juli," kata Xia Kejia, pejabat yang bertanggung jawab pada satuan tugas tes PCR Kota Shanghai, dikutip media setempat, Minggu.

"Kasus terbaru muncul di 13 distrik. Namun berisiko meluas," kata Deputi Direktur Komisi Kesehatan Shanghai, Zhao Dandan.

Otoritas Shanghai pada Sabtu juga mengumumkan hasil investigasi peristiwa yang terjadi di pusat karantina terpadu di Hua Ting Hotel & Towers di Distrik Xuhui. Hasil penyelidikan menemukan bahwa Partai Komunis China (CPC) Komite Distrik Xuhui, pemerintah Distrik Xuhui, Komisi Kesehatan Xuhui, Biro Urusan Sipil Xuhui dan unit lain serta kader terkait telah gagal melaksanakan tanggung jawab pencegahan dan pengendalian epidemi sehingga terjadi celah dalam manajemen kawasan tertutup di Hua Ting Hotel & Towers yang menyebabkan penularan infeksi secara meluas.

Sejumlah pengurus teras partai dan pejabat pemerintah tingkat distrik dikenai sanksi peringatan hingga pemecatan.Selain di hotel, otoritas setempat juga mengumumkan hasil investigasi di panti pijat Red Rose Beauty di Distrik Xuhui yang menemukan tiga pekerja positif sehingga 16 pekerja lainnya dan 481 pengunjung terlacak sebagai kontak dekat pada Kamis (9/6).

Panti pijat tersebut diperintahkan ditutup dan pemiliknya diberikan peringatan keras.Otoritas Shanghai mencabut status penguncian wilayah (lockdown) secara penuh pada 1 Juni lalu. Lockdown tersebut diterapkan sejak Februari lalu setelah muncul beberapa klaster baru.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement