Ahad 12 Jun 2022 20:03 WIB

Menhan China ke AS: Setop Campuri Urusan dalam Negeri Kami

China menilai hubungan tidak akan membaik jika AS terus mengintervensi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Hubungan AS dan China (ilustrasi).
Foto: AP / Andy Wong
Hubungan AS dan China (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Menteri Pertahanan China Wei Fenghe mengatakan pada Ahad (12/6), upaya peningkatan hubungan bilateral dengan sepenuhnya ada di tangan Washington. Dia menyatakan, saat ini hubungan kedua negara berada pada titik kritis.

"Kami meminta pihak AS untuk berhenti mencoreng dan membendung China. Berhenti mencampuri urusan dalam negeri China. Hubungan bilateral tidak dapat membaik kecuali pihak AS dapat melakukan itu," Wei yang mengenakan seragam jenderal di Tentara Pembebasan Rakyat dalam acara  Shangri-La Dialogue.

Baca Juga

Wei menegaskan Beijing hanya mencari perdamaian dan stabilitas, bukan agresor. Dia meminta Washington untuk memperkuat solidaritas dan menentang konfrontasi dan perpecahan.

Menurut Wei, China dengan tegas menolak penodaan, tuduhan, dan bahkan ancaman AS dalam pidato Menteri Pertahanan Lloyd Austin pada Sabtu (11/6) dalam acara  pertemuan keamanan Asia itu.

Austin mengatakan, telah terjadi peningkatan mengkhawatirkan dalam jumlah pertemuan yang tidak aman dan tidak profesional antara pesawat dan kapal China dengan negara lain. Dia menambahkan bahwa AS akan mendukung sekutunya, termasuk Taiwan.

Mengatasi masalah Taiwan, Wei mengatakan posisi China di pulau itu tidak berubah. Dia mengatakan pemerintah China mencari penyatuan kembali secara damai dengan Taiwan tetapi tetap mencadangkan opsi lain.

"China pasti akan mewujudkan reunifikasinya. Mereka yang mengejar kemerdekaan Taiwan dalam upaya untuk memecah Cina pasti tidak akan berakhir dengan baik," ujar menteri pertahanan itu.

Invasi Rusia ke Ukraina telah menjadi pusat perhatian pada pertemuan Shangri-La Dialogue. Wei menegaskan bahwa China mendukung pembicaraan damai dan menentang menyediakan senjata, menerapkan tekanan maksimum.

"Apa akar penyebab krisis ini? Siapa dalang di balik ini? Siapa yang paling dirugikan? Dan siapa yang paling diuntungkan? Siapa yang mempromosikan perdamaian dan siapa yang menambahkan bahan bakar ke api? Saya pikir kita semua tahu jawabannya untuk pertanyaan-pertanyaan ini," kata Wei tanpa membahasnya atau menyatakan posisi Cina.

Selain itu, Wei pun menyinggung sengketa di Laut Cina Selatan. Dia mengatakan, upaya negara itu untuk mengembangkan Laut Cina Selatan dilakukan secara damai. "Negara besar dan kecil, lemah atau kuat, semuanya sama. Kita harus saling menghormati dan memperlakukan satu sama lain secara setara," katanya.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement