REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Era baru untuk makanan cepat saji dan ekonomi Rusia dimulai pada Ahad (12/6), ketika restoran McDonald's di Moskow dibuka dengan nama baru. Di bawah kepemilikan Rusia, McDonald's berubah menjadi "Vkusno & tochka" atau "Tasty & that's it".
McDonald's pertama kali dibuka di Moskow tiga dekade lalu, sebagai pencairan simbolis antara Timur dan Barat. Namun McDonald's menjadi salah satu perusahaan global terbesar yang meninggalkan Rusia.
Restoran cepat saji ini menjual semua restorannya setelah beroperasi di Rusia selama lebih dari 30 tahun, menyusul invasi Ukraina. Krisis kemanusiaan dalam perang di Ukraina, membuat McDonald's memutuskan mereka tak bisa lagi berbisnis di negara tersebut.
Pada Ahad (12/6), puluhan orang mengantre di luar gerai yang dulunya adalah restoran andalan McDonald's di pusat kota Moskow. Outlet tersebut memakai logo baru dengan slogan, "The name changes, love stays". Antrean dalam pembukaan gerai baru restoran cepat saji tersebut, secara signifikan lebih sedikit ketimbang ribuan orang yang memadati pembukaan McDonald's pada tahun 1990 selama era Soviet.
Vkusno & tochka tidak menawarkan burger yang serupa dengan Big Mac. Gerai Vkusno & tochka menjual burger dengan harga lebih murah ketimbang burger McDonald's. Misalnya saja, cheeseburger dijual seharga 129 rubel dibandingkan dengan cheeseburger McDonald's sekitar 160 rubel.
Sementara burger ikan Vkusno & tochka dijual seharga 169 rubel, dibandingkan burger ikan McDonald's dengan harga 190 rubel. Quality Manajer di Vkusno & tochka, Alexander Merkulov, mengatakan, komposisi burger tidak berubah dan masih menggunakan peralatan milik McDonald's yang ditinggalkan.
"Rasanya tetap sama. Colanya berbeda, tapi burgernya benar-benar tidak berubah," ujar seorang pelanggan, Sergei (15 tahun), sambil menyantap chicken burger dan kentang goreng.
Kepala Eksekutif Vkusno & tochka, Oleg Paroev, mengatakan, perusahaan berencana untuk membuka kembali 200 restoran cepat saji pada akhir Juni dan 850 restoran pada akhir musim panas.
Paroev menambahkan, Vkusno & tochka akan mempertahankan interior lama McDonald's. Tetapi akan menghapus referensi apa pun yang berkaitan dengan jaringan restoran cepat saji Amerika Serikat (AS) tersebut. Paroev ditunjuk sebagai CEO McDonald's Rusia beberapa minggu sebelum Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari.
"Tujuan kami adalah agar para tamu tidak melihat perbedaan baik dalam kualitas maupun suasana," kata Paroev dalam konferensi pers di restoran.
Paroev mengatakan, gerai makanan cepat saji Vkusno & tochka akan menetapkan harga yang terjangkau. Tetapi perusahaan tidak mengesampingkan sedikit kenaikan harga dalam waktu dekat.
McDonald's menutup restorannya di Rusia pada 14 Maret. Pada pertengahan Mei, mereka memutuskan untuk meninggalkan pasar Rusia. "Selama tiga bulan kami tidak bekerja. Semua orang sangat senang," kata manajer Vkusno & tochka cabang Moskow yang akan dibuka pada Juli, Ruzanna.
Pemilik baru Vkuso & tochka, Alexander Govor, mengatakan, perusahaan akan berinvestasi hingga 7 miliar rubel atau 125,56 juta dolar AS akan diinvestasikan tahun ini. Selain itu, perusahaan juga akan mempekerjakan 51 ribu orang.
"Korporasi meminta saya untuk menjaga jumlah karyawan, memberi orang pekerjaan. Itulah yang akan saya lakukan," ujar Govor.
Govor mengatakan perusahaan sedang mencari pemasok baru minuman ringan seperti Coca Cola, yang telah menangguhkan bisnisnya di Rusia. Beberapa saat setelah konferensi pers selesai, seorang pria berdiri di depan kamera sambil memegang papan bertuliskan "Bring Back Big Mac". Dia kemudian dengan cepat dikawal keluar dari ruangan oleh staf restoran.