REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Wakil Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram Slamet Budiono mengatakan, petugas haji tetap siaga di lantai satu area tawaf untuk membantu jamaah calon haji Indonesia yang mengalami kesulitan. Para petugas tanpa mengenakan seragam berupa rompi hitam dengan bendera Merah Putih.
"Kita akan tetap membantu jamaah, sudah ada kain ihram khusus untuk petugas, itulah satu-satunya cara untuk kita tetap membantu jamaah yang ada di area tawaf," kata dia di Masjidil Haram, Makkah, Ahad (12/6/2022).
Dia mengatakan, haji tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena petugas bisa menggunakan seragam di area tawaf. Pada tahun ini, Pemerintah Arab Saudi melarang petugas berseragam berada di lantai satu.
Petugas berseragam hanya boleh di lantai dua dan tiga Masjidil Haram. "Selain yang tidak menggunakan ihram maka dilarang untuk masuk ke lantai dasar atau yang seputaran maktab lantai dasar atau sekitaran Baitullah," katanya.
Seragam petugas haji yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi berupa kemeja putih dengan atribut bendera Merah Putih di lengan kanan dan tulisan Petugas Haji Indonesia serta nama di dada kanan dan tulisan petugas haji Indonesia bertulisan Arab warna hijau di dada kiri. Kemeja putih tersebut dilapisi rompi hitam dengan bendera Merah Putih di dada kanan dan nama petugas di dada kiri, di bagian belakang tertulis Petugas Haji Indonesia.
Bagi petugas perempuan, memakai pakaian yang sama dengan bawahan dan hijab hitam. Petugas haji Indonesia memberikan layanan mulai dari akomodasi, konsumsi dan transportasi serta bimbingan ibadah kepada jamaah.
"Untuk jamaah yang sedang laksanakan rangkaian ibadah umroh, wajib maupun sunah yang berada di Masjidil Haram jangan sungkan-sungkan bertanya kepada petugas haji kita yang ada di Masjidil Haram. Kita akan siap melayani 24 jam karena keberadaan kita di sini memang untuk membantu jamaah haji," katanya.
Para petugas haji di sektor khusus tersebut akan bersiaga di enam pos sekitar Masjidil Haram.
Ikuti Whatsapp Channel Republika