Senin 13 Jun 2022 10:05 WIB

Juara di Baku Setelah Leclerc Alami Kerusakan Mesin, Verstappen Enggan Bersimpati

Leclerc yang sempat unggul di depan hingga 14 detik pun harus rela kehilangan poin.

Pembalap Red Bull Max Verstappen, dari Belanda, merayakan di podium setelah memenangkan Grand Prix Formula Satu Emilia Romagna, di arena pacuan kuda Enzo dan Dino Ferrari, di Imola, Italia, Ahad, 24 April 2022.
Foto: AP/Luca Bruno
Pembalap Red Bull Max Verstappen, dari Belanda, merayakan di podium setelah memenangkan Grand Prix Formula Satu Emilia Romagna, di arena pacuan kuda Enzo dan Dino Ferrari, di Imola, Italia, Ahad, 24 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Max Verstappen tak memberi simpati kepada Charles Leclerc. Padahal, Verstappen diuntungkan oleh kerusakan mesin mobil rivalnya dari tim Ferrari itu untuk menjuarai Grand Prix Azerbaijan di Baku, tanpa perlawanan berarti pada Ahad (12/6/2022).

"Saya katakan, hal-hal buruk terjadi, ingat ini balapan," kata Verstappen, yang mengalami kecelakaan saat memimpin balapan di Baku tahun lalu, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga

"Ini terjadi juga ke saya, terjadi ke banyak orang di masa lalu dan sayangnya ini terjadi ke Charles. Apabila saya berada di situasi yang sama, saya akan kecewa. Itu sangat normal, tapi ini soal bagaimana Anda mengatasi hal itu."

Verstappen menang di Baku, kemenangan kelima dari delapan balapan musim ini sehingga memperlebar jaraknya sebagai pemuncak klasemen. Dia sekarang unggul 21 poin atas rekan satu tim Sergio Perez yang mempersembahkan finis 1-2 untuk Red Bull di Baku, sedangkan Leclerc tergeser ke peringkat tiga dengan selisih 34 poin.

Sang pembalap Monako, yang mengawali akhir pekan dengan margin sembilan poin di belakang Verstappen, sekarang gagal mengamankan pole position untuk kemenangan di empat balapan terakhir secara beruntun karena beragam masalah mulai dari daya tahan mobil hingga kesalahan strategi Ferrari.

Kegagalan yang Leclerc alami di Baku merupakan DNF atau gagal finis kedua dari tiga balapan yang dia jalani dari posisi terdepan.Beberapa lap sebelumnya, Carlos Sainz juga harus menghentikan mobilnya di lintasan karena masalah hidrolik.

Verstappen sendiri pernah gagal finis dua kali karena masalah reliabilitas tahun ini dan tertinggal 46 poin dari Leclerc setelah tiga balapan pembuka musim ini.

"Anda belajar dari sana, Anda tak menyukainya, marah, tapi Anda harus balikkan itu," kata dia. "Anda harus terus mempelajarinya karena suatu hal lain dapat terjadi dan Anda harus mencegah masalah itu terjadi."

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement