Senin 13 Jun 2022 10:56 WIB

India Hancurkan Rumah Demonstran untuk Bungkam Protes Anti-Islam

Otoritas India menghancurkan rumah beberapa orang yang dituduh terlibat bentrokan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Anggota serikat pengemudi becak membakar representasi bendera nasional India dan gambar Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu yang berkuasa, selama demonstrasi untuk mengutuk referensi menghina Islam dan Nabi Muhammad yang dibuat baru-baru ini oleh Sharma, di Karachi , Pakistan, Selasa, 6 Juni 2022.
Foto: AP Photo/K.M. Chaudary
Anggota serikat pengemudi becak membakar representasi bendera nasional India dan gambar Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu yang berkuasa, selama demonstrasi untuk mengutuk referensi menghina Islam dan Nabi Muhammad yang dibuat baru-baru ini oleh Sharma, di Karachi , Pakistan, Selasa, 6 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pihak berwenang di Negara Bagian Uttar Pradesh, India telah menghancurkan rumah beberapa orang yang dituduh terlibat dalam bentrokan. Kerusuhan ini dipicu oleh pernyataan politisi partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP), yang menghina Nabi Muhammad.

Umat Muslim telah turun ke jalan di seluruh India dalam beberapa pekan terakhir. Mereka memprotes komentar anti-Islam oleh dua anggota partai BJP pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

Polisi di Uttar Pradesh menangkap lebih dari 300 orang sehubungan dengan kerusuhan tersebut. Beberapa komunitas Muslim minoritas India melihat komentar tersebut sebagai contoh terbaru dari tekanan dan penghinaan di bawah aturan BJP tentang berbagai isu anti-Islam, mulai dari kebebasan beribadah hingga pemakaian jilbab.

Baca juga : Buntut Penghinaan Nabi, Kepolisian India Tingkatkan Penangkapan

Selama akhir pekan, Kepala Menteri Negara Bagian Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, memerintahkan para pejabat untuk menghancurkan tempat-tempat ilegal dan rumah orang-orang yang dituduh terlibat dalam kerusuhan. Rumah seorang terduga dalang kerusuhan, yang putrinya adalah seorang aktivis hak-hak Muslim perempuan, dihancurkan pada Ahad (12/6/2022).  

Kediaman dua orang lainnya yang dituduh melempar batu setelah sholat Jumat juga dihancurkan. Penasihat komunikasi Adityanath, Mrityunjay Kumar, men-tweet foto buldoser yang menghancurkan sebuah bangunan. Para pemimpin oposisi mengatakan, pemerintah Adityanath sedang mengejar metode yang tidak konstitusional untuk membungkam pengunjuk rasa.

BJP telah menangguhkan juru bicaranya Nupur Sharma dan memecat politisi lainnya Naveen Kumar Jindal. Keduanya melontarkan komentar yang menghina Nabi Muhammad, sehingga menyebabkan pertikaian diplomatik dengan beberapa negara Muslim.

Baca juga : Polisi India Makin Intens Tangkapi Muslim Usai Protes Nabi Muhammad Dihina

Kelompok-kelompok Muslim menuntut penangkapan terhadap Sharma dan Jindal. Sementara beberapa kelompok Hindu garis keras mencap mereka sebagai politisi pemberani dan nasionalis.  

Pada Ahad (12/6/2022), Jindal mengatakan keluarganya menghadapi ancaman terus menerus. Beberapa pengikut Jindal mengatakan sebuah bom mentah dijinakkan di dekat kediamannya di Ibu Kota New Delhi. Sejauh inj Perdana Menteri Modi belum mengomentari kerusuhan komunal tersebut.

Di negara bagian timur Bengal Barat, pihak berwenang memberlakukan undang-undang darurat yang melarang pertemuan publik di distrik industri Howrah hingga 16 Juni. Presiden Benggala Barat dari BJP menuduh negara tetangga Bangladesh menghasut kekerasan di negara bagian tersebut.

Pernyataan anti-Islam oleh dua politisi BJP telah membuat sejumlah negara Muslim geram. Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Oman, Iran  yang merupakan mitra dagang utama India, mengajukan protes diplomatik untuk menuntut permintaan maaf dari pemerintah Modi atas komentar tersebut.

Baca juga : India Buldoser Rumah Muslim yang Berpartisipasi dalam Protes Penghinaan Nabi Muhammad

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement