REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA - Menghadiri perayaan Hari Nasional Rusia di kedutaan negara itu di Kanada adalah tindakan yang "tidak dapat diterima" bagi seorang pejabat Kanada. Demikian kata Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly, Ahad (12/6/2022).
Wakil Kepala Protokol di departemen urusan global Kanada, Yasemin Heinbecker, menghadiri perayaan itu pada Jumat (10/6/2022), menurut laporan The Globe and Mail. Surat kabar itu memberitakan bahwa Heinbecker menghadiri acara itu bersama perwakilan dari Mesir, Pakistan, dan beberapa negara Afrika.
"Seharusnya tidak ada perwakilan Kanada yang menghadiri acara di kedutaan Rusia itu dan tidak ada perwakilan Kanada yang akan menghadiri acara semacam ini lagi," kata Joly dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Dia menegaskan kembali dukungan Kanada untuk Ukraina dalam melawan invasi Rusia, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus". Sejak konflik itu dimulai pada 24 Februari, Kanada telah memberlakukan sanksi terhadap lebih dari 1.000 individu dan badan yang memiliki hubungan dengan Rusia, Ukraina, dan Belarusia.
Kepolisian Kanada pada Kamis (9/6/2022) mengatakan pihaknya telah menyita aset dan transaksi Rusia senilai lebih dari 400 juta dolar Kanada (sekitar Rp 4,59 triliun) yang melibatkan orang-orang yang terkena sanksi akibat perang Rusia di Ukraina. Dalam sebuah pernyataan, kepolisian mengatakan sejak 24 Februari hingga 7 Juni aset milik Rusia senilai 123 juta dolar Kanada (sekitar Rp 1,41 triliun) di Kanada telah dibekukan secara efektif.
Pada April, Kanada mengatakan akan mengubah undang-undang tentang sanksi agar aset asing yang disita didistribusikan kembali sebagai kompensasi kepada para korban atau untuk membantu membangun kembali negara asing dari perang.