Harga Cabai Masih Tinggi di Pasar Tradisional Kabupaten Semarang
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Pedagang menata cabai rawit di kiosnya. | Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dalam sepekan terakhir, harga komoditas cabai semakin ‘pedas’ setelah kembali mengalami lonjakan. Kondisi itu ditemui di sejumlah pasar tradisional yang ada di wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Berdasarkan pantauan harga di lapangan, harga cabai jenis rawit merah menjadi komoditas yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis cabai lainnya. “Untuk cabai rawit merah (rawit setan) saat ini tembus Rp 87 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram,” ungkap Masduki (45), salah seorang pedagang di Pasar Babadan, Kabupaten Semarang, Senin (13/6/2022).
Selain cabai rawit merah, hampir semua jenis cabai juga sedang mengalami kenaikan harga. Selain cabai rawit merah, kenaikan harga yang tergolong tinggi jenis cabai merah keriting kenaikan harganya juga cukup lumayan.
Harga cabai merah keriting saat ini sudah mencapai Rp 58 ribu per kg dan harga jenis cabai rawit hijau terpantau mencapai Rp 62 ribu per kg.
Sebelumnya, setelah Lebaran awal Mei 2022 lalu, harga cabai keriting merah hanya Rp 35 ribu, sedangkan harga cabai rawit hijau Rp 36 ribu per kg. “Harga cabai mulai mengalami kenaikan sejak masuk Juni beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Adapun di Pasar Bandarjo Ungaran, harga komoditas cabai juga mengalami kenaikan. Untuk saat ini harga cabai rawit merah mencapai Rp 90 ribu per kg.
Sementara untuk komoditas cabai rawit hijau harga saat ini mencapai Rp 62 ribu per kg, sedangkan untuk cabai rawit merah keriting berkisar Rp 62 ribu hingga Rp 65 ribu per kg.
Beberapa pekan terakhir, harga dari pemasok memang sudah naik dan puncaknya mulai pekan kemarin. “Dari harga di tingkat pedagang saat ini, kami hanya mengambil untung sekitar Rp 5.000 per kg,” ungkap Mujiyati (52), salah seorang pedagang di Pasar Bandarjo.
Ia juga mengungkapkan, selain cabai, sejumlah komoditas hortikultura lainnya juga terpantau mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Untuk komoditas bayam, saat ini juga mengalami kenaikan, meski di angka Rp 2.000 per ikat.
Saat ini harga sayuran jenis bayam sudah mencapai Rp 9.000 hingga Rp 10 ribu per ikat. Padahal di tingkat pedagang pasar sebelumnya hanya dijual Rp 7.000 per kg. Pun demikian dengan sayuran jenis sawi juga mengalami kenaikan.
Berdasarkan penuturan pemasok, naiknya harga beberapa jenis sayuran akhir-akhir ini disebabkan kesulitan panen yang dialami para petani di sejumlah daerah penghasil.
Termasuk komoditas cabai, juga mengalami penurunan produksi karena faktor cuaca. “Sehingga ketersediaan dan pasokannya pun juga tidak seperti biasanya,” jelas Mujiyati.