Senin 13 Jun 2022 18:26 WIB

Baru 62 Persen Masyarakat Divaksinasi Dua Dosis

Sekitar tujuh provinsi belum mencapai target vaksinasi dua dosis hingga 70 persen.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pedagang memeriksa kesehatan saat layanan pemeriksaan kesehatan gratis di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (24/5/2022). Kegiatan tersebut merupakan program Skrining Kesehatanan Terintegrasi yang di gelar oleh Puskesmas Kramat Jati dengan menyediakan layanan kesehatan bagi warga seperti pemeriksaan penyakit menular dan tidak menular, pemeriksaan gizi, vaksinasi Covid-19, edukasi kesehatan sekaligus sosialisasi antisipasi penyebaran hepatitis akut. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sejumlah pedagang memeriksa kesehatan saat layanan pemeriksaan kesehatan gratis di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (24/5/2022). Kegiatan tersebut merupakan program Skrining Kesehatanan Terintegrasi yang di gelar oleh Puskesmas Kramat Jati dengan menyediakan layanan kesehatan bagi warga seperti pemeriksaan penyakit menular dan tidak menular, pemeriksaan gizi, vaksinasi Covid-19, edukasi kesehatan sekaligus sosialisasi antisipasi penyebaran hepatitis akut. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat baru sekitar 62 persen dari total penduduk Indonesia yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dua dosis per Senin (13/6/2022). Padahal, Kemenkes menargetkan sekitar 70 persen masyarakat bisa mendapatkan vaksin Covid-19 dua dosis di akhir Juni 2022.

"Saat ini kurang lebih sekitar 168 juta mendapatkan vaksinasi dua dosis secara lengkap. Kalau dipersentasekan sekitar 62 persen dari total masyarakat Indonesia," kata Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat mengisi konferensi virtual, Senin.

Baca Juga

Pihaknya mencatat, provinsi yang belum mencapai target vaksin Covid-19 dua dosis hanya enam sampai tujuh provinsi. Namun, ada banyak kabupaten/kota yang belum mencapai target vaksinasi Covid-19.

Lebih lanjut, Kemenkes mencatat ada beberapa faktor kenapa target vaksin Covid-19 dosis kedua belum tercapai. Pertama karena ada target sasaran yang positif Covid-19 sehingga tidak bisa mendapatkan vaksin Covid-19 dua dosis. Walaupun gejalanya ringan, dia melanjutkan, tentu dibutuhkan waktu untuk mendapatkan dosis kedua.

Kedua, karena situasi yang terus membaik kemudian masyarakat akhirnya merasa tidak perlu mendapatkan vaksin Covid-19 dua dosis. Nadia mengakui, untuk mengatasinya maka pemberian edukasi mengenai situasi pandemi belum selesai harus terus dilakukan.

Ketiga, ada masalah tenaga kesehatan mencapai-daerah tertentu untuk melengkapi vaksin Covid-19 dosis kedua. Tak hanya itu, Kemenkes mencatat hoaks juga berperan penting menjadi penghambat tercapainya target cakupan vaksinasi Covid-19 karena membuat masyarakat ragu untuk menerima suntikan dosis kedua.

Meski terjadi kendala, Nadia menegaskan Kemenkes memang harus melakukan percepatan-percepatan untuk mencapai target cakupan vaksinasi Covid-19. Di antaranya kembali mengajak para tokoh masyarakat untuk tetap berupaya menyampaikan informasi bahwa pandemi belum selesai dan ini yang terus dilakukan.

Selain itu, dia menambahkan, Kemenkes juga membuka sentra vaksinasi. "Kami yakin 70 persen masyarakat Indonesia divaksin dua dosis bisa dikejar pada akhir Juni 2022. Mungkin belum semua daerah tetapi terutama (bisa terealisasi) di daerah yang jadi penyumbang kasus Covid-19 paling besar," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement