Jasad Pria Asal Wonogiri Ditemukan Mengambang di Danau Rawapening
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jasad Pria Asal Wonogiri Ditemukan Mengambang di Danau Rawapening (ilustrasi). | Foto: Republika/Bowo Pribadi
REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Jasad seorang pria paruh baya ditemukan mengambang di danau Rawapening, wilayah Dusun Calombo, Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Senin (13/6) pagi.
Berdasarkan pemeriksaan aparat kepolisian diketahui, jasad yang mengambang tersebut diketahui merupakan jenazah Hariyadi (65), yang masih tercatat sebagai warga Kabupaten Wonogiri.
Perihal penemuan jasad pria paruh baya di danau rawapening ini dibenarkan oleh Kapolres Semarang, AKBP Jovan Fatika HA melalui Kasi Humas Polres Semarang, Iptu Bharatungga Dharuning Pawuri.
Menurutnya keberadaan jasad yang sudah mengambang ini --kali pertama-- diketahui oleh Sanyoto (54), salah seorang nelayan Rawapening yang juga warga Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Senin pagi sekitar pukul 06.15 WIB.
Saat itu, yang bersangkutan hendak pergi melakukan rutinitasnya untuk menangkap ikan di tengah danau Rawapening, wilayah Kecamatan Tuntang.
“Baru sekitar 50 meter meninggalkan tambatan perahu Sanyoto melihat sebuah benda mencurigakan mengambang,” ungkap Bharatungga, yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Semula, jelasnya, Sanyoto mengira mayat tersebut adalah sebuah boneka yang mengambang di perairan Rawapening. Namun setelah didekati dan dilihat dengan seksama ia curiga benda yang mengambang tersebt bukan boneka.
Mengetahui hal ini, Sanyoto pun kembali ke tepian danau dan mengajak rekannya Jumali untuk memastikan lagi. “Ternyata setelah ditarik ke dekat daratan benda yang mengapung tersebut adalah sesosok jasad pria paruh baya,” katanya.
Setelah dicermati lagi, masih lanjut Bharatungga, ternyata saksi Jumali mengenali jasad yang mengambang tersebut adalah jenazah Hariyadi, yang tercatat Sebagai warga Kabupaten Wonogiri.
“Selanjutnya, keduanya berinisiatif melaporkan penemuan jasad Hariyadi tersebut kepada aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Tuntang,” tegasnya.
Bharatungga juga menyampikan, berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi di lokasi penemuan, pria paruh baya tersebut diketahui Hariyadi yang selama ini menginap di rumah saudaranya di Desa Lopait.
Berdasarkan keterangan kerabatnya, yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit jantung. Hal ini dibuktikan dengan keterangan medis hasil pemeriksaan rutin di sebuah rumah sakit di Kabupaten Wonogiri.
Berdasarkan hasil koordinasi aparat kepolisian dengan pihak keluarga, akhirnya jasad Hariyadi dibawa ke Kabupaten Wonogiri. “Karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi,” tandasnya.
Saat ini jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman di daerah asalnya tersebut. “Setelah diserahkan kepada pihak keluarga jenazah segera dimakamkan di Wonogiri,” tandas Bharatungga.