Senin 13 Jun 2022 21:04 WIB

Pemkot Solo Masifkan Vaksinasi Penguat Lewat Posyandu

Pemkot Solo menarget vaksinasi penguat bisa mencapai 70 persen sasaran

Red: Nur Aini
Petugas vaksinator menunjukkan vaksin penguat atau booster, ilustrasi
Foto: ANTARA/Rahmad
Petugas vaksinator menunjukkan vaksin penguat atau booster, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, berupaya memasifkan vaksinasi penguat melalui posyandu untuk mengejar capaian imunitas di kalangan masyarakat.

"Ini kan kita meningkatkan booster. Saya kejar paling tidak 70 persen, sekarang sudah 55 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta dr Siti Wahyuningsih di Solo, Senin (13/6/2022).

Baca Juga

Oleh karena itu, untuk pemberian vaksinasi penguat pihaknya menyasar melalui posyandu. Selain itu, lokasi pemberian vaksinasi penguat juga dilakukan di sejumlah pusat keramaian.

"Daerah yang potensi (banyak sasaran). Tenaga kesehatan ada di sana setiap hari," katanya.

Bahkan, ia sudah berkoordinasi dengan pihak puskesmas agar menjadwalkan pemberian vaksinasi penguat sebanyak 2-3 kali seminggu. Dengan demikian, pemberian melalui posyandu bisa lebih efektif.

"Bulan Juni kan bulan vaksinasi, (capaiannya) agak meningkat kami lebih proaktif," katanya.

Dengan upaya tersebut, diharapkan setiap harinya bisa sekitar 1.000 orang yang tervaksinasi penguat. Sementara itu, mengenai kondisi laju kasus Covid-19 di Kota Solo, dikatakannya, masih cukup terkendali. Meski demikian, diakuinya, masih ada penambahan meski hanya satu kasus.

"Artinya kan masih ada (Covid-19), makanya saya bicara tetap prokes (protokol kesehatan) lho ya," katanya.

Meski sudah tidak sebanyak dulu, hingga saat ini pihaknya masih melakukan testing. Ia mengatakan dalam satu hari testing bisa dilakukan kepada sekitar 578 sasaran yang masuk penelusuran kontak pasien Covid-19.

"Testing tidak sebanyak dulu karena skrining kan rendah, sekarang perjalanan kan tidak ada tes," kata Siti Wahyuningsih.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa mengatakan pemerintah pusat meminta daerah untuk menggenjot vaksinasi penguat di tengah kenaikan kasus Covid-19 di dalam negeri.

"Tadi yang disampaikan pak Luhut salah satunya terkait vaksinasi booster di Jateng masih rendah," katanya usai mengikuti rapat secara daring dengan Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan minggu lalu.

Meski capaiannya sudah baik, pihaknya tetap memfasilitasi vaksinasi penguat kepada masyarakat yang belum memperolehnya dengan mendatangi masing-masing dari pintu ke pintu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement