Senin 13 Jun 2022 22:15 WIB

Banjir Banggai Sulawesi Tengah Berangsur Surut

Meski banjir surut, BPBD Kabupaten Banggai tetap keluarkan peringatan dini.

Meski banjir surut, BPBD Kabupaten Banggai tetap keluarkan peringatan dini.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Meski banjir surut, BPBD Kabupaten Banggai tetap keluarkan peringatan dini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Desa Sumber Mulia, Kecamatan Simpang Raya, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pada Ahad (12/6). Akibatnya, 22 unit rumah yang ditinggali oleh 22 KK terendam banjir. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai mencatat bahwa peristiwa itu juga dipicu oleh pendangkalan Daerah Aliran Sungai (DAS). Kondisi ini kemudian menyebabkan sungai Kompangan dan sungai Paniki meluap hingga meluber ke permukiman warga.

Baca Juga

"Atas peristiwa itu, dua tempat ibadah menjadi terdampak, satu titik tanggul rusak dan satu titik jalan desa terendam banjir. Tidak ada laporan mengenai korban jiwa, namun banjir tersebut menghambat aktivitas warga," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan pers, Senin (13/6/2022).

Berdasarkan laporan per Senin (13/6) pukul 18.00 WIB, BNPB menyebut banjir sudah berangsur surut. Kendati demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah telah mengeluarkan peringatan dini.

"Ini agar pemangku kebijakan dan masyarakat di wilayah Kabupaten Banggai tetap waspada dengan bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca," ujar Abdul. 

Adapun hujan dengan intensitas ringan masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Banggai hingga Kamis (16/6). Hal ini sesuai informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Oleh sebab itu, segala upaya yang merujuk pada mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan seperti normalisasi sungai, susur sungai, pembersihan sungai dari sumbatan sampah, sosialisasi kepada masyarakat dan memantau perkembangan cuaca perlu dilakukan secara berkala," imbau Abdul. 

Abdul juga mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai lebih meningkatkan kewaspadaan. 

"Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam, maka diimbau agar evakuasi sementara secara mandiri ke lokasi yang lebih aman," sebut Abdul. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement