REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pendekatan terintegrasi guna memajukan industri 4.0. Implementasi transformasi digital di sektor industri dinilai berpotensi besar meningkatkan produktivitas dan daya saing, mengurangi konsumsi energi, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya di sektor tersebut.
Demi mewujudkan sasaran tersebut, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral Logam dan Maritim (BBIHPMM) sebagai satuan kerja di bawah naungan Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, menciptakan inovasi pelayanan Integrated Information System for Excellent Service(Indie-Services).
“Inovasi Indie-Services ini berbasis digitalisasi dan terintegrasi satu pintu yang mendekatkan harapan BBIHPMM untuk menjadi solusi kebutuhan industri,” kata Kepala BSKJI Kemenperin Doddy Rahadi dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (13/6).
Beberapa waktu lalu, BBIHPMM menyelenggarakan Temu Pelanggan BBIHPMM Tahun 2022 di Makassar dengan mengusung tema 'Transformasi BBIHPMM melalui Indie-Services Menuju Layanan Industri Berkelanjutan Guna Mewujudkan Industri Nasional yang Mandiri dan Berdaya Saing'. “Kami terus meningkatkan kinerja pelayanan jasa oleh BBIHPMM dalam mengakomodasi kebutuhan layanan industri nasional, khususnya di Indonesia Timur, sehingga dapat menjadi lembaga mitra bagi industri dalam mewujudkan industri yang berkelanjutan, mandiri, dan berdaya saing,” ujar dia.
Doddy menyampaikan, Kemenperin mengamanahkan penambahan lingkup tugas dan fungsi kepada BBIHPMM, yang sebelumnya fokus pada hasil perkebunan, saat ini cakupannya meliputi industri mineral logam dan maritim. "Kami menyadari tanggung jawab baru ini tentunya membutuhkan effort dan resources yang lebih besar oleh BBIHPMM," ujar dia.
Oleh karena itu, secara bertahap dan terstruktur, BBIHPMM menyiapkan peta jalan penyelenggaraan layanan jasa kepada industri. Termasuk inovasi-inovasi cerdas dalam mengakselerasi pelayanan yang profesional sesuai kebutuhan masyarakat industri.
Kepala BBIHPMM Setia Diarta mengemukakan, pada 2022, BBIHPMM telah menempuh usia 75 tahun. Saat ini, BBIHPMM bertransformasi menjadi lembaga layanan jasa yang lebih luas lingkup komoditasnya.
“Hal ini diharapkan mampu merangkul berbagai pihak, sehingga kegiatan temu pelanggan menjadi salah satu upaya memperkenalkan BBIHPMM kepada stakeholder industri yang lebih beragam,” ujarnya.
Seiring semangat mengembangkan inovasi berbasis digitalisasi danimplementasi industri 4.0, BBIHPMM dapat menjadi solusi industri dalam menghadapi krisis yang akan terjadi pada masa mendatang serta memacu industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Oleh karenanya, transformasi BBIHPMM melalui Indie-Services diharapkan dapat berkontribusi mewujudkan industri nasional yang mandiri dan berdaya saing,” tutur Setia.
Temu Pelanggan BBIHPMM 2022 juga menjadi ajang pemberian penghargaan dan apresiasi kepada pelanggan yang selama ini menggunakan layanan jasa BBIHPMM dalam menjalankan tugas dan kinerjanya. PT Suntory berhasil meraih predikat Pelanggan Tertertib, Tenant Inkubator (Wallet) sebagai Pelanggan Tersosmed, dan PT Antam UPBN Kolaka Tbk sebagai pelanggan terloyal.