Selasa 14 Jun 2022 10:49 WIB

The Fed Diproyeksi Menaikan Suku Bunga 0,75 Persen Pekan Ini

Data inflasi dan pasar keuangan yang tak menentu dorong The Fed naikkan suku bunga

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) dikabarkan akan menaikan suku bunga acuan hingga 0,75 persen pekan ini. Data inflasi yang terus meradang dan kondisi pasar keuangan yang tidak stabil menjadi pemicunya.
Foto: AP/Richard Drew
Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) dikabarkan akan menaikan suku bunga acuan hingga 0,75 persen pekan ini. Data inflasi yang terus meradang dan kondisi pasar keuangan yang tidak stabil menjadi pemicunya.

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) dikabarkan akan menaikan suku bunga acuan hingga 0,75 persen pekan ini. Data inflasi yang terus meradang dan kondisi pasar keuangan yang tidak stabil menjadi pemicunya.

Dilansir Reuters, Wakil Ketua ISI Evercore Krishna Guha menyampaikan kemungkinan tersebut setelah bertahan dengan proyeksi kenaikan setengah poin. "Sepertinya kita salah dan 0,75 persen kemungkinan besar minggu ini," katanya.

The Fed diproyeksi lebih terbuka untuk kenaikan suku bunga acuan yang lebih besar dari perkiraan. Sebelumnya, The Fed mengenyampingkan nilai kenaikan tersebut, namun kini tampaknya ada kesiapan untuk mengadopsi karena data-data perekonomian belum juga menunjukkan tanda perbaikan.

Kemungkinan tersebut berkembang sejak Wall Street Journal melaporkannya pada Senin (13/6). Pejabat The Fed belum berkomentar secara terbuka terkait hal tersebut apda pra-pertemuan 4 Juni lalu. Saat itu mereka condong ke arah kenaikan suku bunga 0,5 persen berturut-turut.