REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, mengimbau agar masyarakat tidak memberi makan rusa Istana Bogor untuk sementara waktu. Hal tersebut berkaitan dengan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang juga dapat menyerang rusa.
Sekretaris DKPP Kota Bogor, Wina, mengatakan sebab PMK dapat menyerang hewa berkuku genap tak hanya kepada hewan ternak. Rusa juga termasuk hewan yang rentan terkena PMK. “PMK bisa menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing, domba, rusa, jerapah, antelop dan bison,” kata Wina kepada Republika.co.id, Selasa (14/6).
Wina mengatakan, hal tersebut pun sudah disampaikan secara lisan ke pihak Istana Bogor. Melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kepala DKPP Kota Bogor.
Kendati demikian, kata dia, Pemkot Bogor maupun DKPP tidak dapat membuat keputusan, apakah masyarakat masih diperbolehkan memberi makan rusa di Istana Bogor seperti biasanya.
Diketahui, masyarakat kerap memberi makan rusa yang ada di Istana Bogor melalui celah pagar. Setiap akhir pekan, sekitar Jalan Ir. Juanda, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor kerap dipadati oleh masyarakat yang memberi makan rusa Istana Bogor. “Kami hanya mengumbau saja, yang memutuskan pihak Istana Bogor apakah akan dilarang atau tidak,” jelasnya.
Di sisi lain, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, juga mengaku khawatir dengan adanya kasus PMK pada hewan ternak, rusa yang ada di Istana Bogor bisa ikut tertular. Mengingat transmisi virus PMK dapat menular lewat airborne atau lewat udara. “Karena menyebarnya lewat airborne kan di Bogor ada rusa Istana Bogor,” ujarnya.