REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun lalu, Lionel Messi terpaksa harus meninggalkan klub yang telah dibela selama kariernya, Barcelona. Kejadian iyu menimbulkan banyak kekecewaan. Kali ini, di musim panas ini, nama pemain bersejarah Barcelona yang bisa meninggalkan klub tidak lain adalah Gerard Pique.
Sebuah artikel oleh Sport menyatakan bahwa pelatih Xavi Hernandez mengadakan pertemuan dengan bek tengah itu untuk membahas masa depannya dengan klub dalam beberapa pekan terakhir. Pembicaraan panas berakhir dengan Xavi mendesak mantan rekan setimnya untuk meninggalkan klub sesegera mungkin dengan harga tertinggi.
Menurut mereka yang dekat dengan klub, argumen Xavi untuk meminta Pique pergi berkaitan dengan masalah fisiknya, dengan berbagai komitmen bisnisnya yang membuatnya terganggu dari tugas bermainnya. Kemudian yang terakhir, karena masalah di luar lapangan, yang mencakup perpisahan yang dipublikasikan secara luas dari pasangannya, penyanyi Kolombia, Shakira.
Jawaban Pique, seperti yang diharapkan, terdiri dari sumpah bahwa dia akan tetap fokus di lapangan sambil mencoba untuk mengurusi masalah di luar lapangan. Tetapi sikap Xavi tidak berubah dan mendesak pemain untuk berbicara dengan tim eksekutif Mateu Alemany, yang telah menangani semua negosiasi seputar pemain yang surplus untuk persyaratan klub.
Faktanya, mantan gelandang Barca itu mendesak Pique untuk mencapai kesepakatan dengan klub untuk kehilangan sebagian dari gajinya yang belum dibayar untuk musim lalu, sebuah negosiasi yang membuat gaji Pique berkurang 50 persen.
Kesepakatan Pique di Camp Nou akan berakhir pada 2024, yang membuat kepergiannya sedikit lebih rumit dari yang diperkirakan sebelumnya. Meskipun jika Xavi telah memberi tahu mantan rekan setimnya bahwa tim akan mendapat manfaat dari kepergiannya, maka bek Catalan harus benar-benar mempertimbangkan untuk meninggalkan klub sebelum lebih banyak tekanan menumpuk padanya.