Selasa 14 Jun 2022 13:41 WIB

Jokowi Minta Tiket Masuk ke Candi Borobudur tak Dinaikkan

Pemerintah akan tetap membatasi pengunjung ke Candi Borobudur.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Nidia Zuraya
Pengunjung berwisata di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (7/6/2022). Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar tiket untuk naik ke area stupa di Candi Borobudur tidak dinaikkan. Sehingga tiket masuk Candi Borobudur untuk wisatawan lokal dewasa tetap masih sebesar Rp 50 ribu dan tiket untuk pelajar sebesar Rp 5 ribu.
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Pengunjung berwisata di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (7/6/2022). Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar tiket untuk naik ke area stupa di Candi Borobudur tidak dinaikkan. Sehingga tiket masuk Candi Borobudur untuk wisatawan lokal dewasa tetap masih sebesar Rp 50 ribu dan tiket untuk pelajar sebesar Rp 5 ribu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar tiket untuk naik ke area stupa di Candi Borobudur tidak dinaikkan. Sehingga tiket masuk Candi Borobudur untuk wisatawan lokal dewasa tetap masih sebesar Rp 50 ribu dan tiket untuk pelajar sebesar Rp 5 ribu.

Kendati demikian, pemerintah akan tetap membatasi pengunjung dengan memberikan kuota harian. Hal ini disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono usai rapat terbatas terkait Candi Borobudur bersama Presiden dan juga Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Baca Juga

“Arahnya Pak Presiden, tapi ini nggak tau saya berwenang atau nggak karena itu kan pak Luhut. Jadi intinya tidak ada kenaikan tarif, tetap Rp 50 ribu, anak-anak masih pelajar SMA ke bawah tetap Rp 5 ribu, tapi dibatasi kuota untuk naik ke atas,” jelas Basuki di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Selain itu, wisatawan juga diwajibkan untuk menggunakan jasa pemandu wisata atau guide. Pengelola nantinya juga akan menyediakan alas kaki agar pengunjung yang akan naik ke atas candi tak menggunakan sepatu.

“Dan juga ada alas kaki disediakan ga boleh pakai sepatu, karena itu mengikis batuan. Jadi memang disediakan alas kaki untuk naik ke atas,” ujar dia.

Basuki menjelaskan, jumlah pengunjung nantinya akan dibatasi menjadi 1.200 orang per hari dan harus mendaftar terlebih dahulu via online sehingga kelestarian Candi Borobudur tetap terjaga. Menurut Basuki, keputusan pemerintah untuk membatasi jumlah pengunjung tersebut dilakukan dengan mempelajari tempat wisata lainnya seperti di Machu Picchu Peru dan juga Piramida Mesir.

“Kaya Mesir tadi contohnya, Mesir itu sudah dilarang sama sekali, ga boleh naik ke Piramida. Jadi kita pelajari juga oleh pak Menko itu dipelajari, Machu Picchu. Jadi itu tadi kesimpulan yang paling ini, tarif dan kuota untuk naik, termasuk harus memakai guide dan juga alas kaki,” kata Basuki.

Pengaturan lebih lanjut terkait Candi Borobudur ini akan diatur oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan juga pengelolanya yakni PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (Persero).

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sepakat menunda penerapan rencana kenaikan harga tiket naik ke area stupa di Candi Borobudur. Sebab, rencana kenaikan tiket naik ke Borobudur menimbulkan pro dan kontra di publik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement