REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Stephen Curry menjalani hari yang "buruk" ketika membela Golden State Warriors pada gim 5 final NBA, Selasa (14/6/2022) pagi WIB. Curry tak sekalipun memasukkan tembakan tiga angka dari sembilan percobaan yang dilepaskannya di pertandingan yang berlangsung di Chase Center. Walau demikian, Warriors tetap mengamankan kemenangan 104-94 atas Boston Celtics untuk memimpin 3-2 dalam format final the best of seven. Warriors butuh satu kemenangan lagi untuk memastikan gelar musim ini.
Kegagalan Curry dalam catatan personal ini membuat rekor tembakan tiga angka dalam 233 pertandingan yang dibuatnya pada musim regular dan playoff sekaligus, terlama sepanjang masa NBA, berakhir. Meski demikian Curry tetap menyelesaikan pertandingan dengan menyumbang 16 poin serta delapan assist, terbanyak di timnya. Curry dijaga ketat para pemain Celtics, tapi itu membuka ruang rekan-rekannya untuk mencetak poin.
Pada saat Curry kehilangan sentuhan terbaiknya karena dikunci mati oleh para pemain Celtics, Andrew Wiggins tampil dominan di laga tersebut. Ia mencetak 26 poin dan 13 rebound. Lalu Klay Thompson menyumbang 21 angka, seperti laporan Marca.
Musim ini, Curry menjadi pemimpin daftar sepanjang masa dalam tembakan tiga angka dengan melampui rekor yang dipegang pemain legendaries Celtics, Ray Allen. Si Chef, julukannya, memimpin dengan catatan 3.117 tembakan tiga angka.
Di sisi lain Curry, Thompson dan Draymond Greenn merupakan yang terbaik dalam sejarah NBA Finals dengan mencapai 20 kemenangan. Mereka melampui Tim Duncan, Tony Parker dan Emanuel Ginobili dari San Antonio Spurs.
Warriors bisa lebih santai menuju ke markas Celtic tiga hari ke depan. Kemenangan pagi ini membuat mental mereka lebih percaya diri. Mereka hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk menjadi juara NBA 2022.
Pertandingan berlangsung ketata sejak kuarter pertama. Namun Warriors tampi lebih baik sehingga mereka memenangkan tiga kuarter dari empat kuarter. Sementara Celtic hanya mampu memenangkan kuarter ketiga dan nyaris comeback, tapi melorot di kuarter akhir.