Selasa 14 Jun 2022 14:16 WIB

Kunjungan Wisman Naik 5 Kali Lipat, Sandiaga Optimistis Target 2022 Tercapai

Sandiaga sebut kunjungan wisman April naik 172 persen dibandingkan Maret 2022

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.  Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia per April 2022 mencapai 11 ribu lebih kunjungan, naik lima kali lipat dibanding bulan yang sama tahun lalu. Dirinya pun optimistis target kunjungan wisman tahun ini bakal tercapai.
Foto: Istimewa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia per April 2022 mencapai 11 ribu lebih kunjungan, naik lima kali lipat dibanding bulan yang sama tahun lalu. Dirinya pun optimistis target kunjungan wisman tahun ini bakal tercapai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia per April 2022 mencapai 11 ribu lebih kunjungan, naik lima kali lipat dibanding bulan yang sama tahun lalu. Dirinya pun optimistis target kunjungan wisman tahun ini bakal tercapai.

Sandiaga mengatakan, pencapaian tersebut menunjukkan pemulihan pariwisata nasional seiring dengan penanganan pandemi Covid-19 yang kian terkendali.

Kunjungan wisman sepanjang April 2022 Jika dibandingkan bulan sebelumnya pun mengalami peningkatan 172 persen. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia didominasi oleh turis dari lima negara yaitu Australia sebanyak 14 persen, Singapura 11, 4 persen, Malaysia 7,8 persen, India 6,1 persen dan Inggris 5,5 persen.

Pihaknya pun optimistis data kunjungan wisatawan pada Mei 2022 dan bulan-bulan selanjutnya akan meningkat secara signifikan. Ia pun memprediksi puncak peningkatan wisatawan ini akan jatuh di bulan Juli dan Agustus 2022.

“Mudah-mudahan jika situasi pandemi terkendali dan jumlah penerbangan ke Indonesia, terutama Bali bisa terus ditingkatkan," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Selasa 14/6/2022).

Seperti diketahui, Kemenparekraf pada tahun ini menargetkan pergerakan wisatawan nusantara sebanyaj 550 juta, kunjungan wisatawan mancanegara 1,8 sampai 3,6 juta kunjungan serta realisasi investasi pariwisata diarget sebesar 2,5 miliar dolar AS.

Sandiaga mengatakan Kemenparekraf/Baparekraf akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, maskapai penerbangan internasional maupun nasional untuk membuka dan menambah frekuensi penerbangan ke Indonesia, terutama Bali.

“Kami ingin melakukan penjajakan peluang-peluang dibukanya jalur dan rute baru misalnya Wakatobi, Belitung, dan beberapa rute-rute yang sekarang membutuhkan penerbangan tambahan,” kata Menparekraf.

Kendati demikian, ia menyadari sangat banyak tantangan atau kendala yang dihadapi untuk membuka rute baru dan menambah jadwal penerbangan. Misalnya terbatasnya jumlah pesawat. Walaupun permintaan meningkat, namun jumlah pesawat masih sangat terbatas imbas pandemi yang membuat pesawat-pesawat tersebut dirumahkan.

“Dan maskapai penerbangan saat ini juga telah melakukan revitalisasi, sekarang ada sekitar 350 pesawat yang beroperasi dari 550. Ini yang tentunya perlu kita sikapi karena banyak yang masih mengalami maintenance,” kata Menparekraf.

Selain itu, tidak semua negara menerapkan kebijakan pembukaan border misalnya China yang masih belum membuka perbatasannya. Wisatawan mancanegara asal Tiongkok sendiri sangat potensial dan sangat signifikan untuk Indonesia.

“Oleh karena itu kami akan terus menjaga dan merawat momentum kebangkitan kita, kunjungan wisatawan yang semakin meningkat ini kita harapkan bisa membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan,” ujar Menparekraf

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement