Selasa 14 Jun 2022 16:40 WIB

Revitalisasi Kota Tua Jakarta Kurangi Aktivitas PKL dan Parkir Liar

Revitalisasi Kota Tua Jakarta juga bertujuan memperluas kawasan pejalan kaki.

Pengunjung saat berwisata di kompleks Kota Tua, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung saat berwisata di kompleks Kota Tua, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menyatakan proses revitalisasi kawasan wisata Kota Tua untuk mengurangi aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkir liar di lokasi tersebut. "Ini adalah antisipasi upaya pemerintah daerah ya secara terpadu untuk terus mengantisipasi potensi terjadinya PKL maupun parkir liar," kata Sekretaris Kota Pemkot Jakarta Barat, Iin Mutaminah saat ditemui di kawasan Petak Enam, Taman Sari, Selasa (14/6/2022).

Menurut Iin, selama ini banyak PKL liar yang berdagang di sepanjang trotoar Kota Tua sehingga menyebabkan tempat bagi para pejalan kaki semakin menyempit di kawasan objek wisata tersebut. Selain itu, tidak jarang keberadaan PKL dan parkir liar justru menimbulkan kemacetan di kawasan tersebut. 

Baca Juga

Maka dari itu, pihaknya kini tengah gencar merevitalisasi di beberapa sisi jalan Kota Tua.Nantinya, pihak Pemkot Jakarta Barat juga akan menyediakan lokasi resmi tempat berdagang makan dan lokasi parkir yang aman dan nyaman. Sebelumnya, Dinas Bina Marga DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Barat merevitalisasi di beberapa ruas jalan kawasan Kota Tua Jakarta Barat. 

Tercatat ada beberapa ruas jalan yang kini tengah direvitalisasi oleh Bina Marga diantaranya yakni Jalan Ketumbar, Jalan Kemukus, dan Jalan Lada Dalam. Trotoar tersebut nantinya akan diperlebar menjadi tiga meter sehingga cukup luas untuk para pejalan kaki. Tidak hanya itu, trotoar juga akan dilengkapi dengan ubin pengarah (guiding block) serta jalur khusus sepeda.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement