REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Kantor berita RIA melaporkan senjata artileri Rusia menghancurkan gudang senjata di wilayah Chernihiv, Ukraina dengan rudal jelajah Kalibr. Media Rusia itu mengutip Kementerian Pertahanan Rusia.
Sementara itu pada Selasa (14/6/2022) kantor berita TASS melaporkan pasukan pertahanan udara Rusia menembak jatuh pesawat tempur MiG-29 dan helikopter Mi-24 Ukraina.
Sebelumnya dilaporkan Ukraina membutuhkan persediaan howitzer, drone, tank, dan persenjataan berat lainnya "untuk mengakhiri perang," kata seorang penasihat Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Senin (13/6/2022).
“Bersikap lugas – untuk mengakhiri perang kita membutuhkan peralatan senjata berat: 1000 howitzer kaliber 155 mm; 300 MLRS; 500 tank; 2000 kendaraan lapis baja; 1000 drone. Pertemuan Menteri Pertahanan Grup Kontak diadakan di Brussels pada 15 Juni. Kami menunggu keputusan," tulis Mykhailo Podolyak di Twitter.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin akan menjadi tuan rumah pertemuan langsung Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina di markas NATO di Belgia pada Rabu. Ukraina telah berulang kali menyatakan kebutuhannya akan persenjataan berat untuk mempertahankan negaranya.
Lebih dari 4.390 warga sipil telah tewas di Ukraina, termasuk setidaknya 1.120 wanita dan 102 anak perempuan, sementara lebih dari 14 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, termasuk lebih dari 7,3 juta yang telah melarikan diri ke negara lain.