Selasa 14 Jun 2022 20:38 WIB

Wapres Minta BPJPH Optimalkan Sertifikasi Produk Halal

Kewajiban sertifikasi halal juga memberikan nilai tambah dalam rantai pasok halal

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
Wakil Presiden Maruf Amin saat meresmikan pembukaam Kongres Halal Internasional 2022 di Hotel Novotel Bangka, Selasa (14/6).  BPMI/Setwapres
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin saat meresmikan pembukaam Kongres Halal Internasional 2022 di Hotel Novotel Bangka, Selasa (14/6). BPMI/Setwapres

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPNINANG--Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) berkolaborasi dengan lembaga pemeriksa halal (LPH) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus mengoptimalkan sertifikasi produk halal. Wapres mengatakan sertifikasi halal penting untuk memberi jaminan kehalalan produk kepada masyarakat.

"Di bawah payung Undang-undang JPH, kerja sama dan kolaborasi BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal), LPH dan MUI serta pemangku kepentingan lainnya harus terus kita dorong guna mempercepat program sertifikasi halal," ujar Wapres saat meresmikan pembukaan Kongres Halal Internasional 2022 di Hotel Novotel Bangka, Selasa (14/6).

Baca Juga

Dia mengatakan, selain memberikan perlindungan umat terhadap jaminan konsumsi produk halal, kewajiban sertifikasi halal juga akan memberikan nilai tambah dalam rantai pasok halal. Sehingga, kata Wapres, sertifikasi halal akan meningkatkan daya saing ekspor produk Indonesia, utamanya ke negara-negara OKI.

"Memang awalnya soal sertifikasi halal itu untuk menjaga umat melindungi umat supaya tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yng tidak halal, karena itu dilakukan sertifikasi halal, tapi sekarang juga memperkuat ekonomi kita," kata Wapres.

Untuk itu, Wapres meminta agar target 10 juta sertifikasi halal bagi UMK oleh BPJPH agar direalisasikan. Sehingga akan semakin banyak produk Indonesia yang siap mengisi pasar halal global.

Dia mengatakan, Kongres Halal Internasional ini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan sistem sertifikasi halal dan logo halal Indonesia agar dikenal lebih luas

Karena itu, Wapres mengatakan, perlunya kerja sama saling pengakuan Sertifikasi Halal dengan negara lain agar semakin meningkatkan perdagangan produk halal antar negara."Saling mengakui dan di beberapa negara, kita memang sudah apa yang kita sebut endorsment terhadap produk-produk halal selama ini ada yang diakui, ada yang diberikan asistensi, ini supaya dikembangkan terus," kata dia.

Untuk mendukung hal tersebut, Wapres mengatakan, teknologi dan inovasi memainkan peranan yang signifikan, sehingga diperlukan penguatan kerja sama di bidang riset dan inovasi, khususnya terkait pengembangan produk halal.

"Saya juga mengharapkan penguatan kerja sama di bidang riset dan inovasi, baik dalam pemeriksaan kehalalan produk maupun dalam menemukan substitusi produk halal lokal, khususnya yang menggunakan teknologi mutakhir," ujar dia.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement